Nationalgeographic.co.id—Roma mungkin adalah Kota Abadi. Namun paus hanyalah manusia biasa. Jenazah dari sebagian besar dari 266 paus dalam sejarah selama 1.961 tahun terakhir dimakamkan di Roma dan Vatikan. Jenazah mereka dimakamkan di lusinan makam, katakombe, dan permakaman di dalam, di bawah, dan di sekitar Kota Abadi.
Yang pertama adalah Petrus, yang memulai hidupnya sebagai seorang nelayan Galilea bernama Simon. Petrus menjadi salah satu murid pertama Yesus Kristus. Menurut tradisi Katolik, Petrus disalibkan pada usia tahun 64 dan dimakamkan di sebuah nekropolis, atau kota orang mati.
“Nekropolis itu berada di luar tembok kota Roma, di seberang Sungai Tiber,” tulis Owen Matthews di laman National Geographic. Sisa-sisa pekuburan itu ditemukan tepat di bawah Basilika Santo Petrus pada tahun 1930-an. Juga bagian lain di bawah tembok Vatikan baru saja dibuka untuk pengunjung.
Katakombe misterius di bawah Via Appia
Penerus pertama Petrus sebagai uskup Roma adalah para pemimpin kelompok kecil yang dianiaya oleh Kekaisaran Romawi. Mereka dimakamkan secara rahasia di katakombe bawah tanah yang digali di sepanjang Via Appia.
Kompleks makam ini membentang sejauh beberapa kilometer di bawah pedesaan pinggiran kota. Kompleks makam itu gelap, pengap, dan lembap dengan koridor dan anak tangga yang tak berujung menurun semakin dalam. Ribuan ceruk pemakaman telah dibersihkan dari sisa-sisa manusia. Anda bisa membayangkan orang-orang Katolik awal meringkuk untuk hidup mereka di tanah permakaman.
“Hanya dengan cahaya obor saat tentara Romawi mencari korban untuk dieksekusi di arena,” Matthews menambahkan.
Grotto Santo Petrus berisi makam orang-orang paling penting
Kaisar Romawi Konstantinus mendirikan sebuah gereja di atas makam Petrus yang terkenal. Makam itu kemudian dibangun kembali beberapa kali dengan kemegahan yang semakin meningkat. Akhirnya, makam tersebut ditandai oleh Basilika Santo Petrus yang menjulang tinggi karya Michelangelo.
Sebagai gereja utama di dunia Katolik, grotto Santo Petrus merupakan tempat pemakaman paling penting. Tidak hanya bagi lebih dari 90 paus tetapi juga bagi bangsawan Eropa.
Baca Juga: Setelah Wafat, Kenapa Cincin Nelayan Paus Fransiskus Dihancurkan?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR