Penuaan Manusia Mirip Simpanse, Gorila, dan Primata Lain
Selasa, 15 Maret 2011 | 11:00 WIB
Manusia punya umur yang setara dengan umur primata meskipun manusia memiliki tingkat kehidupan yang lebih tinggi--teknologi, pakaian, obat-obatan, dan lainnya.
Anne Bronikowsi dan timnya dari Department of Ecology, Evolution and Organismal Biology di Iowa State University mendapati kalau wanita memiliki kemiripan dengan gorila dalam hal kematian bayi. Dalam hal laju penuaan, wanita memiliki kemiripan dengan simpanse, sifaka, babon, dan muriqui.
Sementara itu, pria sedikit lebih lambat menua dibandingkan dengan primata. "Tapi perbedaannya sangat tipis," kata peneliti. "Bisa dibilang, penuaan pada pria mirip dengan penuaan pada wanita dan primata lain dalam studi ini," tegas Bronikowski.
Bronikowski membandingkan data hasil penelitian jangka panjang mengenai manusia dan primata-primata liar, termasuk monyet dari Costa Rica, Brazil, babon dan monyet biru dari Kenya, simpanse dari Tanzania, Gorila dari Rwanda, dan lemur dari Madagaskar.
Seluruh primata, seperti manusia, mengalami tingkat kematian bayi yang tinggi, diikuti oleh tingkat kematian rendah pada remaja, dan kenaikan tingkat kematian di usia yang lebih tinggi. Karena pola ini serupa pula pada seluruh hewan, peneliti melihat lebih fokus pada laju kematian awal dan peningkatan laju kematian pada usia tertentu.
Profesor Cale Finch dari Ethel Percy Andrus Gerontology Center, yang pada tahun 1990 menerbitkan artikel tentang monyet yang kecepatan penuaannya sama dengan manusia, mengatakan kalau penelitian ini mendokumentasikan pengaruh lingkungan terhadap kematian manusia dan primata selama proses penuaan. "Studi ini dan studi berikutnya penting bagi kelangsungan hidup manusia," katanya. (Sumber: Discovery News)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bobo Fun Fair x Jelajah Kuliner Bintang Hadir di Uptown Mall BSB City Semarang
KOMENTAR