Sekelompok peneliti yang dipimpin Fiamma Straneo, ahli fisik kelautan dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menemukan perairan subtropis yang hangat jauh di dalam Sermilik Fjord di dasar gletser Helheim--gletser besar di pantai tenggara Greenland--pada tahun 2009. Maret 2010, tim itu kembali ke Greenland untuk melakukan survei musim dingin pertama kali.
Straneo bersama koleganya, Kjetil Vage dari University of Bergen, Norwegia, berhasil memperoleh data baru pada survei itu. Ketika digabungkan dengan data pada Agustus 2009, tampak adanya interaksi yang rumit antara gletser es, limpasan air tawar, serta air laut yang asin dan hangat.
"Sebelumnya banyak yang mengira sirkulasi air di sini sederhana: air hangat yang mengalir ke Fjord perlahan-lahan mencairkan gletser. Kemudian campuran air hangat dan air lelehan es naik ke permukaan karena lebih ringan. Namun ternyata prosesnya lebih rumit," kata Straneo.
Kandungan Fjord terdiri atas air tawar Kutub Utara di atas dan air hangat serta asin dari Gulf Stream di bawah. Air lelehan es memang naik namun tidak sampai ke permukaan karena lapisannya terlalu padat. Air lelehan ini justru keluar pada lapisan antarmuka, tempat air Kutub Utara dan air hangat bertemu.
Selain itu, tim juga menemukan arus kuat di Fjord yang dibentuk oleh angin dan gelombang pasang juga berperan dalam pelelehan dan memengaruhi kecepatan arus. Menurut Straneo, arus di Fjord yang seperti gelompbang di bak mandi berperan dalam perpindahan panas di gletser.
Straneo juga terkejut dengan temuan yang menunjukkan temperatur air hangat di Fjord pada musim dingin lalu naik satu derajat Celsius. "Ini menunjukkan kemungkinan tingkat lelehan pada musim dingin lebih tinggi dibandingkan pada saat musim panas," jelasnya.
Temuan Straneo dan timnya ini menjadi sumbangan yang sangat berharga bagi analisa model iklim. Pasalnya, dengan memanfaatkan hasil penelitian ini, prediksi perubahan lapisan es dan naiknya permukaan laut dapat ditingkatkan akurasinya. (Sumber: Physorg)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Ilmuwan Menemukan Karang Terbesar di Dunia dengan Ukuran 34 Meter
KOMENTAR