Nationalgeographic.co.id—Menggunakan sensor inframerah, Tim peneliti dari University of Tokyo berhasil mengungkapkan detail pertama cuaca malam hari di Venus. Pengetahuan yang selama ini sulit diketahui karena ketiadaan sinar matahari membuat pencitraan menjadi sulit.
Para peneliti menggunakan sensor inframerah di pesawat pengorbit Venus Akatsuki untuk melakukan pencitraan tersebut. Metode tersebut, menurut peneliti, dapat digunakan untuk mempelajari planet lain termasuk Mars dan Jupiter. Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal bergengsi Nature pada 21 Juli 2021.
Profesor Takeshi Imamura dari Graduate School of Frontier Sciences di University of Tokyo menjelaskan, dari hasil pencitraan, peneliti mendapati pola awan skala kecil dalam citra langsung samar dan sering, namun tidak dapat dibedakan dari background noise. "Untuk melihat detailnya, kami perlu menekan noise. Dalam astronomi dan ilmu keplanetan, biasanya hal itu dilakukan untuk menggabungkan gambar, karena fitur asli dalam tumpukan gambar serupa dengan cepat menyembunyikan noise," katanya dalam rilis resmi University of Tokyo.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Nature,University of Tokyo |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR