Senyawa antiserangga yang ribuan kali lebih kuat dari DEET, bahan aktif yang biasa digunakan dalam obat antinyamuk, telah ditemukan. Selain nyamuk, senyawa ini juga ampuh mengusir lalat, semut, dan ngengat.
Para peneliti di Vanderbilt University menamakan senyawa tersebut VUAA1. Mereka menemukannya ketika sedang meneliti bagaimana cara mengacaukan indra penciuman nyamuk. "Penemuan ini tidak disengaja dan merupakan anomali dari tes yang kami lakukan," kata David Rinker, peneliti yang terlibat dalam studi tersebut.
Sebelumnya, para ahli menduga cara mekanisme penciuman nyamuk mirip dengan mamalia, yakni menggunakan reseptor bau (OR) yang ada di atas sel saraf memiliki fungsi berbeda untuk setiap molekul. Ketika reseptor menemukan molekul targetnya, ia akan mengirim sinyal ke otak melalui saraf.
Namun ternyata indra penciuman nyamuk sedikit berbeda. OR nyamuk berhubungan dengan semacam saraf pengatur, sebuah reseptor pendamping yang disebut Orco. Orco memiliki fungsi seperti sebuah saklar yang memberitahu otak OR mana yang aktif dan molekul apa yang dideteksinya. Saat sebuah OR mendeteksi molekul bau, ia menjadi aktif sementara OR lainnya pada antena yang sama tetap non aktif.
VUAA1 bisa kacaukan indra penciuman nyamuk dengan menstimulasi seluruh koneksi OR-Orco pada saat bersamaan. Ini menyebabkan sensor bau kelebihan beban sehingga menimbulkan efek seperti merasakan berbagai macam rasa yang berbeda secara bersamaan. Akibatnya, nyamuk jadi tak bisa mencium bau apapun dan mengacaukan kemampuannya untuk mencium bau darah.
Temuan senyawa ini akan dapat digunakan untuk membuat obat antinyamuk yang tidak berbahaya dan bebas racun. Sehingga dapat digunakan dengan aman di negara yang masih terkena wabah malaria, di daerah pertanian, maupun di rumah. (Sumber: Popsci, Science Daily)
REKOMENDASI HARI INI
Apakah Serangga Pemakan Plastik Bisa Jadi Solusi Daur Ulang Alami?
KOMENTAR