Alih guna hutan menjadi kebun kelapa sawit mengancam keanekaragaman hayati. Beberapa spesies pun terncam punah.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Queen Mary University, London, Inggris, menjumpai ancaman yang sangat serius pada wilayah hutan di Semenanjung Malaysia. Sebagian hutan tersebut sudah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit, sehingga spesies yang hidup di hutan yang masih tersisa harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Para peneliti memfokuskan studinya pada kelelawar yang menjadi indikator pada perubahan lingkungan. Mereka melakukan survei di hutan yang masih perawan dan sisa hutan yang belum diubah menjadi kebun kelapa sawit. Mereka juga mencatat berbagai spesies yang ada dan menilai keanekaragaman genetika beberapa spesies yang terdapat dalam suatu populasi.
Menurut Matthew Struebig, pimpinan dalam studi tersebut, wilayah hutan yang sempit hanya dapat mendukung sedikit spesies. "Selain itu, jumlah spesies yang ada pun terus menurun dan terancam punah dalam jangka panjang," tambahnya.
Hasil perbandingan antara jumlah spesies yang ada dengan keanekaragaman genetika menunjukkan pengalihgunaan hutan menjadi kebun kelapa sawit berpengaruh besar terhadap kerugian genetika. Padahal, keanekaragaman genetika sangat penting perannya untuk menjaga kelangsungan hidup populasi dalam jangka panjang.
Stephen Rossiter, ilmuwan yang juga terlibat dalam penelitian itu, menekankan pentingnya pengelolaan hutan dalam menghadapi permintaan minyak kelapa sawit yang terus meningkat. "Pelaksana konservasi harus berupaya keras melindungi sisa hutan yang ada sambil mencari jalan untuk menggabungkannya dengan wilayah hutan terdekat agar dapat meningkatkan kembali keanekaragaman hayati," kata Rossiter. (Sumber: Science Daily)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Orang Yunani Kuno Manfatkan Angin untuk Menangkan Pertempuran Salamis
KOMENTAR