Energi Terbarukan Pasok 80 Persen Kebutuhan Energi Pada 2050
Rabu, 25 Mei 2011 | 10:12 WIB
Sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin akan memasok 80 persen kebutuhan energi dunia pada tahun 2050, sekaligus mengurangi pemanasan global secara signifikan.
Sebuah laporan menyampaikan kesimpulan tersebut dalam ajang Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, di Uni Emirat Arab awal Mei lalu. Laporan itu juga menyatakan perlunya investasi yang lebih besar dan diterbitkannya kebijakan yang mendukung integrasi penggunaan sumber energi terbarukan dalam jaringan listrik yang ada.
Menurut para penyusun laporan itu, pemanfaatan sumber energi terbarukan terus meningkat sementara ongkos produksi semakin menurun. Dengan kebijakan yang tepat, momentum ini bisa dimanfaatkan untuk memerangi perubahan iklim.
"Laporan tersebut menunjukkan, kebijakan publiklah yang akan menentukan perkembangan energi terbarukan pada dekade yang akan datang. Bukan ketersediaan sumber energinya," kata Ramon Pichs, salah satu anggota penyusun laporan tersebut kepada Huffington Post.
Sumber energi terbarukan yang ditelaah dalam laporan itu adalah bioenergi, tenaga surya, panas bumi, tenaga air, tenaga laut, dan angin. Nuklir tidak termasuk dalam laporan itu.
Forum IPCC ini juga menekankan pentingnya pengurangan penggunaan energi tidak terbarukan berbasis fosil agar temperatur Bumi tidak meningkat dua derajat Celsius yang dapat memicu terjadinya bencana iklim.
Selain itu, IPCC juga mengingatkan besarnya investasi yang diperlukan dalam pengembangan infrstruktur energi terbarukan pada dua dekade mendatang. Jumlah investasi itu diperkirakan mencapai US$1,5 triliun pada tahun 2020 dan terus meningkat hingga mencapai US$7,2 triliun dari tahun 2020 sampai 2030. (Sumber: Huffington Post)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Antara Kelapa Sawit dan Hutan: Intensifikasi dan Upaya Kembali ke Multikultur
KOMENTAR