Berdasarkan hasil pemantauan Tim Tanggap Darurat Gunung Dieng secara visual, karbon dioksida, dan gempa di sekitar Dieng, status gunung api di Jawa Tengah tersebut ditingkatkan dari siaga menjadi waspada pada Senin (30/5).
Dengan meningkatnya status tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari Kawah Timbang, "mengingat ancaman bahaya gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan." Gas tersebut, seperti tertera dalam situs web PVMBG, tidak tampak dan tidak berbau dan dapat terjadi setiap saat.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang sumbernya tidak jelas. "Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Pos Pengamatan di Desa Karang Tengah, Kecamatan batur, atau dengan PVMBG," demikian penjelasan PVMBG.
Sejak 22 Mei 2011, Gunung Api Dieng sudah mengeluarkan asap kawah berwarna putih dengan ketinggian sekitar 20 meter. Kemunculannya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Pada 29 Mei, PVMBG mengatami aliran gas dari Kawah Timbang sejauh 50 meter ke arah selatan melalui lembah. "Teramati, tumbuhan tampak kering terkena gas dan dijumpai burung mati," jelas PVMBG. Pada 23 Mei, status Gunung Api Dieng diubah menjadi waspada dari normal. Hingga kemarin pada pukul 18, asap tipis masih keluar dari Kawah Timbang. Sementara itu di kawah lain, Kawah Sileri Kawah Sinila, Kawah Siglagah, Kawah Condrodimuko, dan Kawah Sikidang tidak terjadi perubahan secara visual.
Aktivitas Dieng juga menyebabkan gempa. Selama 18-22 Mei 2011, terekam 62 gempa bumi vulkanik dalam, 59 gempa bumi vulkanik dangkal, dan 3 gempa tektonik, dan 1 gempa bumi tektonik lokal.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR