Meski demikian, Wiku menyampaikan masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi oleh seluruh lapisan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Salah satunya, peningkatan testing.
Dalam empat hari terakhir, jumlah pemeriksaan pasien kontak erat mengalami penurunan. Wiku pun mengimbau agar ketertinggalan tersebut segera dikejar sesuai target yang ditentukan.
"Semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," kata Wiku.
Selain penanganan testing, Wiku juga menekankan agar pemerintah dan masyarakat bersama-sama mencegah peningkatan angka kematian Covid-19. Untuk diketahui, angka kematian nasional akibat Covid-19 terus meningkat selama 7 hari terakhir.
Dalam sehari, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 1.000 jiwa. Hal ini patut untuk dijadikan pembelajaran bagi pemerintah dan masyarakat.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena (jumlah) ini bukan sekadar angka. Di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega, dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita,” tegas Wiku.
Menurut Wiku, tingginya angka kematian pasien Covid-19 tersebut tak terlepas dari zona risiko tinggi yang terus bertambah. Tercatat terdapat 180 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang termasuk dalam zona risiko tinggi.
Zona risiko tersebut didominasi oleh kabupaten dan kota dari provinsi Jawa Timur dengan jumlah 33 kabupaten dan kota, Jawa Tengah sebanyak 29 kabupaten dan kota, serta Jawa Barat sebanyak 21 kabupaten dan kota.
“Untuk itu perlu dipastikan sebelum dilakukan pembukaan bertahap, kita wajib bergotong royong dalam meningkatkan testing, dan menurunkan angka kematian,” tandas Wiku.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR