Polusi gas dari efek rumah kaca dalam jumlah besar mengubah kandungan kimia di laut. Jika tidak ada tindakan penanganan, ilmuwan memprediksikan populasi kerang akan rusak, begitu pula dengan area yang mengandalkan kerang sebagai sumber pendapatan.
Penelitian terbaru dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts mengatakan bahwa keasaman laut menjadi masalah yang serius. "Dalam 10 sampai 50 tahun ke depan, banyak negara yang akan terkena imbasnya, apalagi negara yang bergantung pada peternakan kerang, tiram, dan remis," ungkap ilmuwan senior, Jackie Savitz.
Negara yang mengandalkan peternakan kerang termasuk Senegal, Madagaskar, dan Haiti. Meskipun demikian, Oceana mengungkapkan, negara di seluruh dunia juga akan merasakan guncangan ekonomi akibat peristiwa ini. Savitz mengatakan kepada CNN Radio, "Keadaan ini akan berdampak langsung kepada bidang pariwisata dan juga bidang perikanan. Dengan seperti ini, tidak heran jika negara seperti Amerika Serikat dan Inggris akan terkena dampaknya juga."
Savitz dan organisasinya, Oceana, mendesak agar dukungan untuk sektor energi bersih lebih banyak. Perubahan tingkat keasaman laut sudah terajadi sejak revolusi industri yang menyebabkan air laut menyerap terlalu banyak karbon dioksida dari pembakaran fosil. Penelitian menyatakan hewan laut, seperti moluska dan karang, merupakan spesies paling terancam. (Sumber: CNN)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR