Produksi energi terbarukan di Amerika Serikat melampaui produksi pembangkit listrik tenaga nuklir pada kuartal pertama 2011. Hal ini baru pertama kali terjadi di negeri Paman Sam tersebut.
US Energy Information Administration (USEIA) menyebutkan, pada kuartal pertama 2011, sumber energi terbarukan, termasuk bahan bakar nabati, panas bumi, sinar matahari, air, dan angin, telah menghasilkan energi sebesar 2.245 kuadriliun (sepuluh pangkat 15) BTU atau 11,73 persen dari seluruh produksi energi negeri itu. Angka itu lebih tinggi 5,65 persen dibanding produksi PLTN yang memasok 2.125 quadriliun BTU.
Tren peningkatan konsumsi energi terbarukan juga didorong oleh naiknya konsumsi bahan bakar nabati dan penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin. Menurut USEIA, sejak tahun 2005 sampai 2009, pertumbuhan tahunan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin rata-rata mencapai 40 persen. Sejak 2006, sekitar 36 persen dari penambahan kapasitas industri pembangkit listrik berasal dari generator angin. Sayangnya, ketidakpastian regulasi dan ekonomi sempat menurunkan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin di tahun 2010 lalu.
Sebagai informasi, dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan energi terbarukan adalah energi listrik yang didapat dari air, angin, sinar matahari, dan panas bumi. Bahan bakar nabati, sepeti etanol atau biodiesel, serta biomass, seperti kayu dan limbah kayu, juga termasuk sumber energi terbarukan. (Sumber: Earth Techling)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR