Karlsruher Institute For Technology (KIT) Jerman akan menguji coba sistem pengangkatan air bawah tanah di Seropan, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul Yogyakarta pada tahun ini. Uji coba
sistem ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk 80.000 kepala
keluarga.
Uji coba sistem pengangkatan air di Seropan ini adalah kelanjutan dari
proyek Bribin di beberapa desa di Kabupaten Gunung Kidul. Proyek Bribin
adalah proyek kerja sama Indonesia-Jerman yang sudah dimulai tahun 2004, akan tetapi baru dioperasikan tahun 2009 karena gempa bumi Yogyakarta.
Mediator Tim Jerman dan Gunung Kidul untuk proyek Bribin, Solichin, mengatakan uji coba sistem Bribin di Seropan pada tahun ini dilakukan
dengan teknik yang berbeda. Sistem Bribin di Seropan menggunakan pipa
kayu untuk membangkitkan energi listrik yang dapat mengalirkan air ke
permukiman warga.
"Pipa kayu akan dirangkai dalam gua. Pipa kayu ini akan awet dan tidak mudah lapuk asal tidak terkena matahari," katanya.
Dirinya melanjutkan, daerah Seropan tidak menggunakan sistem bendung air
karena tidak terdapat air terjun. Dua sistem ini nantinya akan
dievaluasi oleh Jerman terkait kelebihan dan kelemahannya.
Sementara itu, terkait evaluasi proyek Bribin yang sudah terlaksana, ada
beberapa kendala. Sejumlah alat pengangkatan air bawah sungai mengalami
kerusakan sejak awal Januari 2011 lalu. Padahal, pompa penyedot air itu
bisa menghasilkan air sebanyak 1.000 liter per detik.
Solichin mengatakan untuk mengoperasikan alat secara otomatis
membutuhkan dukungan jaringan yang kuat. Menurut dia, peralatan antena
jaringan penghubung antara Jerman dan Gunung Kidul kemungkinan tidak
cocok dengan kondisi geografis yang merupakan daerah perbukitan.
Solichin menjelaskan, tim dari Balai Besar Sungai Opak Serayu, yang
mengoperasikan Bribin kini masih menggunakan sistem semi otomatis. Tim
Balai Besar Sungai Opak Serayu harus naik turun lift menuju sumur atau
sungai bawah tanah untuk menghidupkan alat atau panel mikrohidro.
Sementara itu, untuk proyek Bribin di Dusun Sindon, Desa Dadapayu,
Kecamatan Semanu saat ini mampu mengalirkan air sebanyak 121 meter kubik
per jam untuk warga di Kecamatan Semanu, Rongkop dan Tepus. Teknis
penyaluran air ditangani langsung oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR