Sebuah spesies buaya raksasa berukuran panjang enam meter ditemukan oleh peneliti dari University of Florida di sebuah tambang batu bara. Buaya yang diberi nama Acherontisuchus guajiraensis itu, merupakan reptil prehistorik terbaru yang ditemukan di tambang batu bara Correjon, Kolombia.
Menurut Jonathan Bloch, peneliti yang tergabung dalam tim ekskavasi, kondisi tambang tersebut sangat panas dan lembab. Lapisan batu bara secara terus menerus terbakar dan mengeluarkan asap bersulfur. Akibatnya, atmosfir di kawasan sekitarnya sangat berbahaya.
Spesies Acherontisuchus yang ditemukan ini sendiri merupakan sepupu dari buaya modern, bukan merupakan nenek moyak langsung. Diperkirakan, buaya tersebut hidup sekitar 60 juta tahun lalu. Jika demikian, buaya ini masih hidup setelah fenomena pemusnahan masal, yang membinasakan dinosaurus dan berbagai kehidupan lain di Bumi, terjadi.
“Salah satu pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana mereka bisa bertahan dan apa kelebihan yang mereka punya,” sebut Alex Hastings, mahasiswa dari jurusan ilmu geologi University of Florida yang mengumpulkan fosil buaya tersebut.
Selain itu, kata Hastings, buaya baru ini merupakan bukti pertama dari sebuah spesies bertubuh besar dari kelompoknya yang hidup di habitat perairan tawar. “Sebelum ini, diketahui hanya bayi buaya saja yang menghabiskan banyak waktu di air tawar, setelah dewasa mereka kemudian tinggal di lingkungan air asin,” ucapnya. (Sumber: Gainesville Sun)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR