Nationalgeographic.co.id—Sir Arthur Evans adalah seorang arkeolog Inggris yang menggali reruntuhan kota kuno Knossos di Kreta, Yunani, dan menemukan bukti peradaban Zaman Perunggu yang canggih, yang ia beri nama Minoan.
Karyanya merupakan salah satu pencapaian utama arkeologi dan sangat memajukan studi prasejarah Eropa dan Mediterania timur.
Dalam salah satu penggaliannya dari tahun 1884 hingga 1908, Evans menemukan sebuah patung diduga Dewi Ular. Patung tersebut yang ditemukannya di Knossos, Kreta, merupakan salah satu patung yang paling sering direproduksi dari zaman kuno.
"Benar atau tidak, yang pasti patung itu merupakan patung yang kuat dan menggugah. Akan tetapi, apa makna patung itu bagi orang Minos yang membuatnya, tidak begitu dipahami," kata Senta German dalam artikel Snake Goddess sebagaimana dimuat pada laman Smart History.
Evans menemukan patung Dewi Ular dalam eksplorasi sekunder kompleks yang disebutnya sebagai "istana" di Knossos.
Setelah menggali seluruh sayap barat, ia memutuskan untuk memeriksa di bawah batu-batu paving. Sebagian besar tidak menutupi apa pun kecuali tanah, tetapi tepat di sebelah selatan Ruang Singgasana, ia menemukan dua lubang berlapis batu yang berisi berbagai macam barang berharga, sebagian besar pecah.
Ia menemukan potongan-potongan emas, gading, faience (deposit faience terbesar di Kreta), tatahan batu, tanduk yang belum dikerjakan, bejana keramik, batu segel, segel, kerang, tulang belakang ikan besar, dan pecahan setidaknya tiga patung, yang salah satunya adalah Dewi Ular.
Karena sifat fragmentaris dari benda-benda berharga ini, Evans berasumsi bahwa apa yang ditemukannya adalah pecahan-pecahan yang telah dibersihkan dari sebuah kuil.
Ia menamai lubang-lubang itu "Gudang Kuil" dan segera mulai merekonstruksi sebanyak yang ia bisa, dengan perhatian khusus pada patung-patung kecil, yang ia asumsikan adalah patung dewi.
Topi dan kucing
"Dewi Ular, seperti yang awalnya digali, tidak memiliki kepala dan separuh lengan kirinya. Lengan kanan lengkapnya memegang tongkat pendek bergaris bergelombang, yang ditafsirkan Evans sebagai ular," kata Senta.
Baca Juga: Tragedi Dosa Kesombongan Antigone dan Polynices dalam Mitologi Yunani
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR