Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani kuno, Ourea adalah personifikasi gunung, melambangkan sisi megah dan sering kali menakutkan dari lanskap dunia. Mereka dianggap sebagai roh suci pegunungan, masing-masing mewakili puncak tertentu dengan ciri khasnya.
Ourea lahir dari Gaia, dewi Bumi, tanpa campur tangan ayah. Kehadiran mereka mencerminkan hubungan erat antara alam dan dunia spiritual dalam pandangan kosmologi Yunani.
"Dalam Theogony karya Hesiod, disebutkan bahwa Ourea adalah anak-anak Gaia, lahir secara spontan tanpa pasangan" ungkap Cedric Ferris dalam Ourea: Ancient Greek Primordial Gods of The Mountains sebagaimana dimuat pada laman Mystery in History.
"Ini menegaskan bahwa gunung adalah bagian alami dan abadi dari Bumi, sama seperti Uranus (Langit) dan Pontus (Laut), saudara-saudara mereka yang juga muncul dari Gaia," lanjutnya. Bersama-sama, ketiga elemen ini—Bumi, Langit, dan Laut—mewakili gambaran dunia dalam mitologi Yunani.
Nama "Ourea," yang berarti "gunung," selaras dengan peran mereka sebagai simbol kekuatan alami yang luar biasa. Sebagai anak Gaia, mereka memiliki posisi penting dalam tatanan dunia mitologis.
Meskipun Ourea tidak secara langsung terkait dengan Uranus dalam proses penciptaan, kehadiran mereka melengkapi harmoni antara Bumi dan Langit, menyoroti pandangan Yunani kuno tentang dunia sebagai sistem yang saling terkait dan seimbang.
"Bagi orang Yunani kuno, gunung bukan sekadar formasi geologis. Puncak-puncaknya yang menjulang tinggi dianggap sebagai tempat suci, rumah para dewa, dan latar peristiwa penting dalam mitos," jelas Ferris.
Ourea adalah perwujudan dari kekuatan abadi yang telah ada sejak awal dunia, simbol dunia alami yang kokoh dan tidak tergoyahkan.
Dengan memahami asal-usul dan makna Ourea, kita dapat melihat bagaimana orang Yunani memandang dunia di sekitar mereka—bukan hanya sebagai lanskap fisik, tetapi juga sebagai dunia yang dipenuhi dengan kehadiran ilahi dan kekuatan yang tak terlihat.
Pandangan Hesiod tentang Ourea
Dalam Theogony karya Hesiod, Ourea digambarkan sebagai anak-anak Gaia, lahir tanpa ayah, bersama makhluk purba lainnya seperti Uranus (Langit) dan Pontus (Laut).
Baca Juga: Prometheus Mencuri Api, Unsur Sakral Berbagai Budaya Yunani Kuno
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR