Kehadiran mereka dalam cerita penciptaan ini menegaskan pentingnya gunung sebagai elemen dasar dunia dalam mitologi Yunani.
Hesiod tidak hanya mencatat asal-usul para dewa, tetapi juga kekuatan alam yang membentuk dunia, menjadikan Ourea bagian tak terpisahkan dari kosmos.
"Dengan memandang gunung sebagai makhluk ilahi, Hesiod mencerminkan penghormatan orang Yunani terhadap alam dan kekuatan dasarnya," kata Ferris.
Theogony berfungsi seperti pohon keluarga dunia, di mana setiap elemen—baik dewa maupun alam—memiliki tempatnya. Menempatkan Ourea dalam narasi ini mengajarkan bahwa gunung bukan sekadar bentang alam, melainkan entitas suci dengan sejarah dan peran penting dalam dunia mitologis.
"Melalui uraian Hesiod, kita bisa melihat bagaimana orang Yunani kuno menghidupkan dunia di sekitar mereka," lanjutnya. Gunung bukan hanya tempat yang menjulang, tetapi juga simbol kekuatan abadi Bumi itu sendiri, bagian dari cerita penciptaan yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia ilahi.
Pandangan ini mencerminkan bagaimana mereka memaknai lingkungan sebagai sesuatu yang sakral dan penuh kekuatan spiritual.
Hubungan dengan Gaia dan Uranus
Sebagai anak-anak Gaia, Ourea memiliki hubungan mendalam dengan ibu mereka, yang melambangkan Bumi itu sendiri. Dalam mitologi Yunani, Gaia sering digambarkan sebagai ibu dari segala sesuatu—sumber dari segala bentuk kehidupan dan elemen dunia.
Kelahiran Ourea tanpa ayah menunjukkan bahwa gunung adalah bagian yang murni dan alami dari Bumi, diciptakan langsung dari tubuh Gaia.
Uranus, dewa Langit, adalah pasangan Gaia dan mewakili cakrawala yang menutupi Bumi. Meskipun Ourea bukan anak langsung Uranus, kehadiran mereka memperkuat hubungan simbolis antara Bumi dan Langit.
Baca Juga: Mitologi Yunani dan Sains Bertemu di Langit Malam dalam Konstelasi Cetus
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR