Jalan Dago Pojok, Bandung resmi menjadi kampung wisata pada hari Jumat (28/10). Peresmian yang dihadiri oleh Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda, tersebut menjadikan Dago Pojok sebagai kampung wisata pertama di kota Bandung.
Rahmat Jabaril selaku Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) mengatakan, "Kami ingin mengubah konsep di mana perkampungan urban, di mana yang tadinya rumah hanya sebagai tempat transit menjadi filter untuk persoalan ekonomi, budaya, dan sebagainya. Dengan begitu, masyarakat mampu menampung potensi yang ada di kampung tersebut."
Kampung wisata ini akan mengerahkan masyarakat di tiap Rukun Tetangga (RT) untuk menciptakan kebersamaan mengenai masalah budaya, seni, ekonomi, dan berbagai persoalan lainnya. "Jadi di tiap RT akan ada contoh-contoh kebudayaan atau kesenian, di situ masyarakat terkelola dengan baik," papar Rahmat yang juga menggagas kampung wisata ini.
Bentuk Kampung Wisata Dago Pojok ini akan menghadirkan berbagai kesenian, seperti pusat jajajan kampung, kesenian, dan kegiatan kreatif lainnya. Rahmat menerangkan akan terdapat 21 gang yang menyajikan kegiatan warga Kampung Wisata Dago Pojok. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kafe dan pentas kesenian yang dibuat oleh warga setempat.
"Kita mengharapkan kampung wisata ini menjadi tujuan wisata, sehingga wisatawan tidak hanya menjelajah kuliner, fesyen, tapi juga mereka bisa menikmati berbagai macam kesenian yang tumbuh di dalam masyarakat Dago Pojok," jelas Ayi Vivananda. "Kami juga ingin akan muncul kampung wisata-kampung wisata lainnya," tambahnya.
Pada peresmian Kampung Wisata Dago Pojok ini, PKBM menghadirkan mural terpanjang di Indonesia yang membentang sepanjang 2 km.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR