Pemerintah Korea Utara, pada Rabu (30/11), mengklaim bahwa pihaknya telah membuat kemajuan berarti pada riset beserta eksperimen membangun pembangkit tenaga nuklir air ringan (light-water nuclear power plant) dan pengayaan uranium sebagai bahan bakunya.
Pejabat terkait menyatakan hal itu melalui lembaga kantor berita Korea Utara, KCNA. Bahkan dari awal bulan ini, media dalam negeri Korea Utara pun santer mengatakan "hari itu sudah mendekat" saat reaktor bisa mulai beroperasi.
Negeri komunis ini telah mengembangkan reaktor air ringan di kompleks nuklir utama Yongbyon sejak tahun 2010 lalu. Reaktor seperti ini memberikan alasan bagi Korut untuk melakukan pengayaan uranium. Pada level rendah, uranium bisa digunakan untuk reaktor-reaktor listrik, tapi pada level tinggi bisa digunakan untuk membuat bom nuklir.
Lima negara termasuk Amerika Serikat telah melakukan negosiasi dengan Korea Utara untuk tidak meneruskan program nuklirnya, atas kekhawatiran reaktor nuklir tersebut akan digunakan untuk membangung senjata nuklir. Namun pemerintah Korea Utara mengutarakan, "Setiap tahap dari kegiatan nuklir yang kita lakukan adalah untuk tujuan damai, salah satunya pembangkit tenaga listrik." (Sumber: AP)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR