Standar pelayanan rumah sakit di Indonesia perlu ditingkatkan. Makin baik pelayanan, makin enggan pula masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
"Saat ini keinginan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri sangat tinggi. Ketidakpuasan akan layanan dalam negeri sangat terlihat di sini,"papar Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara peresmian pelayanan diagnostik invasif dan intervensi non bedah jantung vaskuler dan jembatan penghubung RSIP Dr. Sardjito-FK UGM, Senin (12/12), di RS. Sardjito, Yogyakarta.
Sultan mengatakan, saat ini pelayanan RS luar negeri yang menjadi rujukan masyarakat Indonesia adalah Singapura, Malaysia, dan Cina. Melihat hal tersebut, lanjut Sultan, Indonesia mesti belajar dari pelayanan yang diberikan oleh negara - negara tersebut.
Pendekatan personal, kata Sultan, adalah satu kunci keberhasilannya. Merawat pasien seperti keluarga sendiri menjadikan pasien memberikan kepercayaan pada tenaga medis. Para dokter pun perlu memberikan keleluasaan kepada pasien untuk berkomunikasi atas penyakitnya.
"Pendekatan personal perlu dibarengi pula dengan pemutakhiran peralatan medis serta penanganan medis yang baik,"papar Sultan.
Sultan menambahkan aspek lain yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat akan layanan RS Indonesia adalah keramahtamahan, empati yang tinggi, medical treatment yang memuaskan, serta dukungan asuransi untuk warga miskin. Dirinya melanjutkan, untuk mencapai standar kualitas RS yang baik, maka dibutuhkan kerjasama dan transparansi stakeholder dalam meningkatkan mutu pasien.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR