Robot milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Curiosity, memulai petualangannya menuju Planet Mars. Dia diperkirakan tiba di planet berwarna merah itu pada Agustus 2012.
Penjelajahan angkasa Mars digunakan para peneliti NASA untuk mendapatkan data radiasi angkasa. Informasi ini diharapkan bisa membantu perencanaan mendaratkan manusia di Mars. Dalam perjalanannya ke planet merah, Curiosity menggunakan detektor radiasi untuk memantau atom berenergi besar dan partikel sub-atomik dari matahari.
Radiasi ini sendiri wajib diketahui karena bisa membahayakan astronot yang nantinya menuju atau sedang berada di Mars. "Detektor radiasi berperan seorang astronot yang berada di pesawat ulang-alik dalam perjalanan ke Mars. Instrumen ini dipasang di dalam pesawat, seperti layaknya astronot. Dengan demikian akan terlihat efek ladang radiasi pada pesawat yang nantinya sangat berguna saat perancangan perjalanan ke Mars," kata Don Hassler sebagai ketua penyidik dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, AS.
Selain itu, kata Hassler lagi, Curiosity diharapkan bisa mencari bukti kehidupan di Mars. "Jika benar, maka itu akan mengubah pandangan mengenai asal usul makhluk hidup dan evolusi di Bumi atau tempat lain di jagat ini," kata Doug McCuistion sebagai Chief Mars Exploration Program di NASA. (Sumber: Macworld)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR