Telah diperkirakan bahwa awal tahun ini bangkai satelit Rusia yang gagal mengorbit, Phobos-Grunt, akan menghantam Bumi. Phobos-Grunt akan jatuh antara tanggal 9 hingga 20 Januari 2012, di waktu fajar sekitar pukul 03.00-05.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 13.00-16.00 WIB.
Wahana antariksa dengan ukuran 4x4 meter seberat 13,2 ton tersebut akan jatuh pada area 51,4 derajat LU sampai 51,4 derajat LS. Di luasan itu, hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk ke dalam daerah lintasannya sehingga Indonesia jadi termasuk salah satu negara yang kemungkinan akan menerima reruntuhan Phobos-Grunt.
Walau menurut penjelasan para astronom, tidak perlu dikhawatirkan adanya efek radiasi dari material radioaktif satelit. Sebab seluruh akan hancur terbakar sebelum tiba di Bumi.
Diluncurkan 9 November 2011, Phobos-Grunt menyasar target yakni bulan Planet Mars, Phobos. Satelit tadinya direncanakan sampai ke Mars, kemudian mengambil sampel tanah dan batuan Phobos.
Namun, rencana ini gagal dan membuat Phobos-Grunt hanya melayang di orbit Bumi. Hal ini memancing reaksi keras dari Kepala Agensi Ruang Angkasa Rusia, Vladimir Popovkin. Menurutnya, ada bentuk sabotase yang membuat Phobos-Grunt gagal mencapai sasarannya.
"Saya tidak mau menuduh siapa pun juga, tapi saat ini ada kekuatan besar yang bisa mempengaruhi pesawat luar angkasa," ujar Popovkin dilansir dari International Business Time, Rabu (11/1).
Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) juga sudah terlibat dalam melakukan upaya pencarian dan penyelamatan Phobos-Grunt sejak wahana antariksa berbiaya Rp1,5 triliun itu mengalami kerusakan alat navigasi dan tidak dapat menyalakan mesinnya sendiri setelah dilepas.
Sementara pihak Komando Strategis Amerika Serikat atau USSTRATCOM menyatakan bahwa satelit akan jatuh di rentang wilayah 30,7 derajat LU 62,3 derajat BT, Afganistan barat daya, sekitar kota Mirabad. Namun, posisi tepat baru akan diketahui dua jam sebelum satelit jatuh. Dan ketinggian Phobos-Grunt pada 9 Januari lalu sudah berada antara 213 km hingga 178 km.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pun terus mengikuti pergerakan Phobos-Grunt. Dirilis juga situs bagi masyarakat yang ingin untuk ikut memantau di sini.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR