Katak sebesar 7,7 mm yang baru ditemukan di Papua Nugini ditetapkan menjadi vertebrata terkecil di dunia. Saat dipublikasikan Rabu (11/1) kemarin, spesies yang diberi nama Paedophryne amauensis merupakan vertebrata yang terkecil di dunia dengan ukuran hanya sebesar uang logam.
Katak ini mengalahkan ikan Indonesia, Paedocypris progenetica, yang sebelumnya memegang predikat tersebut. Ukuran Paedophryne amauensis juga mengalahkan dua saudaranya, yakni Paedophryne dekot dan Paedophryne verrucosa yang juga baru ditemukan Desember 2011 lalu.
Paedophryne amauensis ditemukan oleh peneliti dari Louisiana State University, Chris Austin bersama timnya. Menurutnya, katak ini sulit ditemukan karena suaranya yang berbeda dari spesies katak lainnya. Paedopheryne amauensis memiliki suara bernada sangat tinggi layaknya serangga.
Kecilnya spesies ini menarik beberapa biolog, karena mereka berpikir bahwa lingkungan perairan mendukung kehidupan fauna yang ekstrim, dari paus biru hingga katak terkecil sekalipun.
Penemuan ini menunjukkan pola yang menarik dari keanekaragaman amfibi di kawasan megadiverse, yaitu kawasan yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati di Bumi ini. Analisis filogenetik menunjukkan adanya perbedaan genetis antara spesies katak ini dengan generasi spesies Asterophyrine. Dengan begitu, hal ini memperlihatkan adanya evolusi vertebrata pada masa radiasi Papua Nugini.
"Katak yang sangat kecil ini menempati dedaunan hutan hujan tropis sebagai ekosistem mereka," ujar Austin. "Kami sekarang percaya bahwa makhluk ini bukan hanya keanehan biologis, tapi juga merepresentasikan ekologi yang belum terarsipkan," tambahnya.
(plosone)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR