Nationalgeographic.co.id—“Kolektor barang antik adalah suami yang paling baik, karena semakin tua istrinya, semakin ia mencintainya.”
Sebuah ucapan bijak mengenai barang antik yang berasal dari Agatha Christie, seorang penulis fiksi kriminal Inggris yang terkenal dengan 66 novel detektif dan empat belas koleksi cerita pendek.
Layaknya sebuah harta karun berharga, para kolektor rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi kecintaannya terhadap barang antik. Motivasi dalam mengumpulkan barang antik setiap orang berbeda. Ada yang rela membeli barang antik dengan harga tinggi hanya untuk pajangan. Bahkan ada yang mencari sisi seni dari barang antik. Tidak sedikit pula yang mengincar kisah atau sejarah dibalik barang antik.
Hal yang mengejutkan terjadi pada 2017 pada seorang fotografer asal Belanda, Martijn Van Oers. Martijn Van Oers beruntung menemukan hal istimewa ketika membuka kamera lipat tua hasil buruannya di sebuah toko barang antik.
Melansir laman Peta Pixel, Martijn Van Oers membeli kamera lipat tua format medium Zeiss Ikon 520/2 pra Perang Dunia II yang merupakan hasil produksi Jerman antara tahun 1929 dan 1937. Selain mendapatkan barang antik yang penuh sejarah, Martijn pun kembali dibuat terkejut dengan ditemukannya rol film lawas bertuliskan Expose.
Meskipun usia rol film lawas tersebut cukup tua dan hampir tidak mungkin mencucinya, Martijn Van Oers tetap melakukan riset. Martijn Van Oers memperkirakan rol film tersebut diproduksi antara tahun 1940 dan 1970.
Baca Juga: Astrofotografi: Bagaimana Foto-Foto Paling Ikonik Luar Angkasa Dibuat?
Dipenuhi dengan rasa penasaran akan misteri yang tersimpan di dalam rol film, Martijn membawanya kepada seorang teman bernama Johan Holleman. Johan Holleman adalah seseorang yang menghabiskan sebagian hidupnya memproses negatif film lawas untuk dicetak.
“Holleman memperingatkan bahwa peluang untuk memulihkan foto dalam rol film lawas tersebut sangat sulit, mengingat usia rol film tersebut.” Cerita sang fotografer, Martijn Van Oers.
Baca Juga: Fotografi Zaman Hindia Belanda, Lahir dari Eksotisme dan Kosmopolitan
Holleman secara sabar, perlahan, dan telaten memproses rol film lawas di dapur rumahnya. Martijn Van Oers ada disana mendokumentasikan bagaimana sahabatnya melakukan keajaiban terhadap rol film lawas miliknya.
Sekali lagi, rol film lawas tersebut memberikan kejutan, yaitu muncul empat foto di negatif yang sudah berusia hampir 70 tahun. Van Oers dan Holleman tercengang dan tidak menyangka melihat hal tersebut.
“Saat film yang sudah diproses diangkat dari wadah, kami tercengang tidak menyangka, ternyata ada foto negatifnya!” Ujar Van Oers penuh dengan semangat.
Foto-foto yang terdapat di rol film lawas menunjukkan seorang pria dan wanita yang berpose di sebuah jalan Negara Prancis. Keempat foto sudah cukup membuktikan bahwa pemilik kamera Zeiss Ikon 520/2 adalah pria yang memotret dalam perjalanan.
Baca Juga: Fotografi Zaman Hindia Belanda, Lahir dari Eksotisme dan Kosmopolitan
Setelah rentetan hal tak terduga, Van Oers memposting foto ke media sosial Facebook. Kejutan tidak berhenti ketika seorang teman mengenali lokasi foto tersebut. Salah satu fotonya memperlihatkan sebuah pemandangan, dan setelah diverifikasi melalui aplikasi Google Streetview, lokasi tersebut berada di kota Biarritz, barat daya Prancis.
Bagi Martijn van Oers melihat foto-foto tersebut seperti menemukan harta karun kecil atau kapsul waktu yang memberi gambaran masa lalu. Harapan Martjin Van Oaks sangat sederhana.
“Foto ini membuat saya ingin mencari tahu pemilik dan orang-orang didalamnya. Semoga, suatu hari, saya dapat menyerahkan negatif film lawas ini kepada keluarganya,” demikian ujar Martijn yang dilansir laman Australian Photography.
Baca Juga: Menyuarakan Suara Kebijakan, Manusia, dan Alam Melalui Fotografi
Source | : | mymodernmet.com |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR