Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia meresmikan Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai desa pramuka.
Raja Carl XVI sebagai Ketua Pramuka Dunia juga melihat kesiapan kondisi calon proyek Messenger of Peace (MoP) Preserve Local and Traditional Culture. Sekaligus meresmikan pendapa Sanggar Among Budoyo Pramuka di Dusun Nogosari, Rabu (1/2).
Raja Carl XIV Gustaf mengatakan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai bagian dari pramuka dunia lantaran kaya akan kearifan lokal. Harapannya, kearifan lokal Indonesia dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan contoh bagi negara-negara yang tergabung dalam organisasi pandu dunia yang mencapai 150 negara.
Pendapa Sanggar Among Budoyo Pramuka sendiri adalah wujud hibah sebesar Rp300 juta yang digunakan untuk mendukung kearifan lokal di sana. Nantinya, pendapa tersebut digunakan untuk pelatihan-pelatihan pada masyarakat. "Kami berharap hibah pendapa untuk pengembangan kearifan lokal di Bantul ini,bisa turut melestarikan budaya Indonesia," papar Bupati Bantul, Sri Surya Widati.
Dalam acara ini Raja Carl XVI didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Duta Besar Swedia untuk RI Ewa Ulrika Polano, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Mulhim Asyrof, dan Kwartir Nasional Pramuka Azrul Anas.
Baca : Ketua Pramuka Dunia Siap Dukung Kearifan Lokal
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR