Semburan lumpur yang terjadi di bekas sumur bor di halaman rumah seorang warga Dusun Batokaleng, Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, sejak Senin (13/2) lalu, mulai diteliti untuk mengetahui kandungan gasnya.
Pihak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hari ini (15/2) telah datang ke lokasi.
Semburan lumpur memang telah berhenti pada Selasa (14/2) malam biarpun tekanan gas tetap berlangsung. "Sejak tadi malam semburan lumpurnya terhenti," ucap Abu Siri, warga pemilik sumur tersebut. Meski demikian, ia mengatakan masih akan menunggu untuk kembali ke rumahnya.
Semburan berupa campuran lumpur dan gas yang berbau belerang ini terjadi saat mencapai kedalaman 32 meter. Tekanan semburan kian meninggi. Pada awalnya semburan hanya setinggi sekitar lima meter, kemudian mencapai sekitar sepuluh meter. Menurut warga setempat, sempat ada dua kali ledakan pula, antara pukul 15.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Sedangkan salah seorang pekerja, Rosyidi mengutarakan, sebenarnya pada kedalaman 28 meter telah ditemukan sumber air.
"Tapi pengeboran kami perdalam lagi dengan harapan menemukan sumber mata air yang lebih besar," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR