Spesies jerapah terakhir Afrika Barat, yang hanya tersisa di kawasan liar di barat laut Nigeria, berhasil kembali dari ambang kepunahan. Menurut data kementerian lingkungan negeri itu, tahun 2011 lalu, populasinya mencapai 310 ekor. Padahal, pada tahun 1996 lalu, hanya tinggal 50 ekor jerapah Afrika Barat yang tersisa. Angka itu merupakan angka terendah sepanjang sejarah.
Spesies jerapah yang memiliki nama latin Giraffa camelopardalis peralta itu berbeda dengan jerapah lain karena memiliki corak warna yang lebih cerah. Jerapah-jerapah yang hanya ada di Sahel kawasan Nigera itu hampir punah saat kampanye perlindungan terhadap pemburuan liar diluncurkan.
“Upaya yang diterapkan pemerintah untuk melindungi jerapah telah membuahkan hasil dan populasinya telah meningkat dari 50 ekor di tahun 1996 menjadi 310 ekor di 2011,” kata juru bicara kementerian lingkungan Nigeria, mengutip hasil sensus terbaru.
Saat ini, jerapah yang terdiri dari 146 ekor jantan dan 164 ekor betina itu tinggal di sekitar Koure, sebuah kawasan berjarak sekitar satu jam perjalanan darat dari Niamey, ibukota Nigeria.
Demi mengamankan kelangsungan hidup spesies tersebut, The Association to Safeguard the Giraffes of Niger (ASGN), sebuah LSM yang bekerjasama dengan Doue La Fontaine, sebuah kebun binatang di Prancis, telah menggelar proyek komunitas di kawasan tersebut yang mendorong warga setempat menjaga hewan itu.
Sebagai imbalan, mereka memberikan benih pada petani, menggalikan sumur, serta memberikan pinjaman mikro tanpa bunga bagi penduduk wanita yang ingin membuka usaha kecil.
Pada 2010 lalu, ASGN pernah memantau jerapah-jerapah tersebut menggunakan radio satelit yang dipasang di leher sejumlah jerapah. Namun alat ini kemudian dilepas karena sejumlah jerapah mengalami gangguan setelah dipasangi alat itu.
Di tahun yang sama, dua ekor jerapah dibunuh oleh pemburu. Namun bahaya yang lebih besar bagi jerapah-jerapah ini adalah lalu-lintas jalan raya, khususnya pada malam hari. (Sumber: Agence France-Presse)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR