Pemerintah Jerman siap mendukung kota-kota di Asia dalam mengintegrasikan perspektif Nexus dalam perencanaan kota dan pengembangan pengambilan keputusan. Dari Indonesia, terpilihlah Yogyakarta yang masuk dalam daftar sepuluh kota di Asia yang diidentifikasi untuk mendapatkan Nexus Program dari Jerman. Program ini menekankan pada masalah ketahanan air, energi, dan pangan di kota.
Kepala Bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan Kerjasama (P3ADK) Yogyakarta, Danang Soebagjono, Selasa (10/4) mengatakan, terpilihnya Yogyakarta karena dianggap fokus terhadap masalah lingkungan dan kebencanaan. Selain Yogyakarta, sembilan kota lain yang ikut diidentifikasi untuk menerima Nexus Program yakni Banan, Weifang, Rizhao dari China, Ulaan Bator (Mongolia), Santa Rosa, Nagacity (Filipina), Chiang Mai, Nakhon Ratcashima (Thailand), dan Da Nang(Vietnam).
Ia menceritakan, Adrian Atkinson, seorang pakar internasional tentang pembangunan perkotaan telah melakukan pencarian fakta sekaligus melakukan penilaian terhadap instansi terkait untuk kesiapannya. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti bentuk konkret bantuan dari Nexus Program.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR