Hadiah sebesar US$20.000 atau setara dengan Rp183 juta disediakan Google untuk peretas (hacker) baik hati yang meretas (mencari bug atau kelemahan program) layanan-layanan Google. Info ini nantinya akan diberitahukan pada Google untuk diperbaiki.
Hadiah sebesar itu berlaku untuk setiap bug kritis yang ditemukan. Jadi makin banyak bug yang ditemukan, makin besar hadiah yang diterima peretas.
"Kami sangat yakin program Vulnerability Reward membuat pengguna Google merasa lebih aman," kata staf keamanan Google Michael Zalewski dan Adam Mein dalam blog resmi perusahaan. "Hari ini, untuk merayakan kesuksesan upaya ini dan menunjukan kesungguhan komitmen kami dalam hal keamanan, kami memperbaharui ketentuan program - termasuk besaran hadiah untuk bug-bug yang kritis."
Sebelumnya dalam kontes Pwnium yang berlangsung Maret lalu, Google menyerahkan hadiah US$60.000 (Rp550,8 juta) untuk teknik peretasan yang berhasil membongkar kelemahan pada browser Chrome. Hadiah berhasil diraih oleh dua orang peretas, mahasiswa asal Rusia Sergey Glazunov dan peneliti yang memakai nama samaran Pinkie Pie. Google pun segera memperbaiki kelemahan yang ditemukan.
Namun, ada juga yang menilai hadiah yang disodorkan Google tersebut masih terlalu rendah. Bandingkan dengan tawaran senilai US$100.000 (Rp918 juta) dari instansi pemerintah untuk teknik peretasan yang sama untuk tujuan memata-matai.
Sebuah perusahaan keamanan asal Prancis, Vupen, mengatakan pihaknya tidak akan melepas kelemahan program yang ditemukan di Chrome bahkan untuk harga US$1 juta sekalipun. Bahkan, ada makelar perantara penjualan celah suatu program yang menilai bahwa para peretas pengeksploitasi Chrome pada kontes yang diadakan Google, layak dibayar dua kali lipat.
Meski terjadi pro-kontra terkait besaran hadiah yang ditawarkan, perlu dicatat bahwa upaya ini menunjukan keseriusan Google dalam menjaga keamanan layanan. Google tentunya berharap agar para peretas yang menguasai teknik mumpuni ikut berperan dengan motivasi yang bukan sekadar uang. Melainkan demi mewujudkan layanan yang aman.
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR