Film-film itu merupakan film yang lolos seleksi dari ratusan karya fiksi pendek yang masuk. Menurut Direktur Festival Film Solo, Ricas Cwu, terdapat 218 sineas dari penjuru tanah air mengikutkan filmnya dalam kegiatan FFS. Mereka berasal dari Yogyakarta, Semarang, Purbalingga, Jakarta hingga Aceh. Sineas asal Solo sebagai tuan rumah juga mengirim sejumlah karya.
"Kurator memilih delapan film untuk masuk nominasi," katanya lagi. Empat karya yang berasal dari peserta umum tingkat nasional diikutkan ke dalam kategori Ladrang Award, sedangkan empat yang lain yang berasal dari peserta kalangan pelajar tingkat nasional masuk kategori Gayaman Award.
Yang menarik pula dari perhelatan FFS tahun ini adalah Tarung Solo, yang merupakan ajang pertarungan karya para sineas Solo. Manager Festival, Nanang Musha, menguraikan, ada tiga film lokal yang pemenangnya akan dipilih berdasarkan pilihan terbanyak penonton.
Acara yang akan digelar Kamis (10/5) malam ini akan menampilkan Pilihanku karya M. Aldila, Diam karya Novian Anata Putra, dan Jago Tarung karya Abdurachman Syabani. "Film terpilih berhak mendapatkan Sabuk Tarung Solo," tutur Nanang.
Festival Film Solo ini diadakan di dua titik venue, Teater Besar Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan di Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Pada tahun sebelumnya, tempat penyelenggaraan adalah di Gedung Kesenian Solo yang berada di kompleks Taman Sriwedari.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR