Ditemukan di barat Panama, kodok spesies baru ini tampak cantik dengan tubuhnya yang berwarna kuning mengilap. Para ilmuwan menamainya Diasporus citrinobapheus. Mereka terkejut dengan warna kuning terang yang tertinggal di tangan setelah memegang kodok ini.
Belum diketahui apa tujuan bekas warna yang tertinggal itu. Para peneliti tidak bisa menyimpulkannya sebagai bentuk pertahanan dari predator, karena tidak ditemukan komponen beracun di dalamnya. Meski begitu, dalam makalah yang dimuat di jurnal akademik Zookeys, para peneliti membuat hipotesa bahwa noda kuning yang tertinggal kemungkinan memiliki rasa yang tidak enak bagi golongan predator tertentu.
Kodok ini termasuk dalam famili kodok hujan, yang dalam metamorfosanya melompati fase kecebong dan menetas langsung dari telur dalam wujud bayi kodok. Saat pertumbuhannya sudah sempurna, kodok ini hanya mencapai panjang badan 2 sentimeter.
Tak heran jika spesies ini sulit ditemukan, meski pejantannya memiliki ajakan kawin yang berbeda dari kodok-kodok lain yang sudah ditemukan sebelumnya.
Andreas Hertz, pimpinan penulis yang meneliti bersama Senckenberg Research Institute di Frankfurt am Main menamai spesies ini sebagai citrinobapheus yang dalam bahasa Yunani berarti "kuning-celup". Dinamai demikian karena warna kuning yang tertinggal di tangan para peniliti yang memegangnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR