Warga korban banjir di Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatra Barat, yang terjadi hari Selasa (24/7) malam mulai terserang penyakit. Dampak kesehatan pascabanjir Padang ini juga sudah diantisipasi dan sedang ditangani oleh Kementerian Kesehatan serta dinas kesehatan setempat.
Kini sebanyak ratusan orang korban banjir bandang dilaporkan terjangkit penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, dan berbagai penyakit kulit. Penyakit-penyakit timbul akibat debu dan air di lingkungan pengungsian sangat tidak bersih. Setiap harinya ada warga yang mengeluh sakit dan datang ke posko kesehatan yang disiagakan di seputar lokasi bencana. Sebagian besar yang terserang terutama adalah anak-anak dan orang tua, yang lebih rentan terhadap penyakit.
Menurut Tjandra Yoga Aditama dari pihak Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Senin (30/7), tim pemantau telah diturunkan dan posko-posko kesehatan dibuka kembali guna antisipasi darurat.
Terjangan air bah di kota Padang pada pekan lalu itu berlangsung setelah hujan deras dan angin kencang melanda selama kurang lebih tiga jam, mengakibatkan meningkatnya debit air pada hulu Sungai Batang Kuranji.
Pusat Data Informasi BNPB melansir kerugian material dari banjir meliputi: 95 unit rumah rusak berat, 172 unit rumah rusak sedang, 271 rumah rusak ringan, 5 jembatan rusak berat, 1 jembatan rusak sedang, 2 unit sarana pendidikan rusak berat, 1 unit sarana kesehatan rusak berat, 11 unit irigasi rusak berat, 11 unit tempat ibadah rusak berat, 4 unit tempat ibadah rusak ringan, dan 6 titik jalan rusak berat.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR