"I swear before you, I swear by the God of my fathers, by may forefathers themselves, by my honour and my country, that I shall never allow my hands to be idle or my soul to rest until I have broken the shackles which bind us to Spain."
Bunyi sumpah kebebasan ini diucap tepat 207 tahun lalu oleh pejuang kemerdekaan Venezuela, Simon Bolivar, di Monte Sacro, Roma, Italia. Bolivar saat itu baru berusia 22 tahun.
Sumpah diucap di hadapan gurunya, Simon Rodriguez dan Fernando Rodriguez del Toro. Perkataan ini menjadi pelecut Bolivar untuk membebaskan negaranya dari okupasi Spanyol.
Perjuangan itu berbuah manis. Venezuela menjadi negara bebas dan Bolivar dianggap sebagai pemegang kunci dalam perjuangan bangsa Hispanik untuk merebut kemerdekaan bangsanya.
Kedutaan Besar Venezuela di Indonesia ikut melakukan peringatan sumpah Bolivar ini. Bertempat di Newseum Cafe, Jakarta, Kedubes Venezuela bersama 7an Indonesia menggelar pemutaran film "The Revolution Will Not be Televised." Film dokumenter yang berisi upaya kudeta terhadap Presiden Hugo Chavez pada April 2002.
"Ada sejarah panjang antara Simon Bolivar dengan Presiden Soekarno. Keduanya sama-sama pemersatu," kata Direktur 7an Indonesia Okky Tirto selepas pemutaran film, Selasa (14/8).
Bolivar adalah tokoh penting di Amerika Selatan, tambah Okky, hanya saja kurang dikenal. Hampir sama dengan Soekarno dengan visi mempersatukan Asia-Afrika.
Bolivar lahir pada 17 Juli 1783 di Caracas, Venezuela. Ia memiliki pandangan mengenai kebebasan individu dan persamaan derajat manusia. Perjuangannya turut membantu kemerdekaan Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia. Sayangnya Bolivar meninggal dunia di usia relatif muda, 47 tahun, akibat penyakit tuberculosis.
Darwin Tovar sebagai perwakilan dari Kedubes Venezuela menyatakan kekagumannya,"Bolivar punya mimpi besar Venezuela mengenai serikat Amerika Selatan. Rencana yang sulit namun kita bisa melihat prosesnya berjalan."
Penghormatan pada Bolivar bisa dilihat dari banyaknya lokasi atau bangunan yang menggunakan namanya. Di Bilbao, Spanyol, terdapat "Simon Bolivar Street"; alun-alun utama di Bogota, Kolombia, dinamai Bolivar Square; dan bolívar fuerte yang menjadi mata uang Venezuela sejak Januari 2008. Ini belum ditambah Bandara Internasional Simon Bolivar di Venezuela dan Kolombia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR