Mozaik raksasa dengan pola-pola geometris yang rumit ditemukan di selatan Turki. Mengungkap pengaruh kuat kekaisaran bangsa Romawi pada masa kejayaannya.
"Mozaik ini pernah menghiasi lantai kamar mandi, berbatasan dengan kolam renang yang panjangnya tujuh meter yang terbuka ke udara," ujar Michael Hoff dari University of Nebraska yang bertindak sebagai direktur dalam penggalian ini.
Mozaik itu mungkin dibangun antara abad ketiga dan keempat. Yang mengagumkan adalah ukuran mozaik yang luar biasa besar, 149 meter persegi atau sama dengan ukuran rumah sederhana. "Sejujurnya, saya benar-benar kagum dengan ukuran mozaik yang besar," kata Hoff.
Penemuan mozaik terungkap sejak sepuluh tahun lalu ketika bajak seorang petani tersangkut mozaik yang ada di bawahnya. Penemuan tidak sengaja di Antiochia ad Cragum, selatan pantai Turki, itu memicu penelitian lebih lanjut dari para arkeolog.
Kemudian, seorang profesor dari Purdue University, Nick Pedanda, berdialog bersama arkeolog lainnya. Termasuk dengan para ahli museum lokal di Alanya, Turki. Namun, penggalian urung dilakukan saat itu karena ternyata museum tidak memiliki dana untuk menggali, sehingga para arkeolog meninggalkan situs tersebut.
Tapi akhirnya tahun lalu,sebuah izin arkeologi baru pun berhasil didapat. Para arkeolog museum kembali mengundang Hoff dan timnya untuk menyelesaikan penggaliannya. Hingga saat ini para peneliti telah menyelesaikan 40 persen pengerjaan dari seluruh mozaik.
Lantai masih dalam kondisi murni. Mozaik tersebut masing-masing berbentuk kotak besar dengan desain geometrik yang unik dengan latar belakang berwarna putih dengan pola starburst hingga saling terjalin satu sama lain.
"Ini mozaik terbesar yang pernah ditemukan di selatan Turki, yang dianggap lebih mengarah kepada Kekaisaran Romawi. Dengan keberadaan mosaik ini menunjukkan bahwa Antiochia ad Cragum mendapatkan pengaruh cukup kuat dari bangsa Romawi, Saya yakin itu," kata Hoff.
Antiochia ad Cragum didirikan pada abad pertama dan memiliki sejumlah fitur Romawi. Termasuk rumah pemandian dan pasar. Tim akan kembali lagi dengan para mahasiswa dan relawan untuk menyelesaikan penggalian mozaik pada bulan Juni 2013.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR