Misteri langit yang gelap dipecahkan oleh fakta bahwa sejarah alam semesta ini mempunyai awal permulaan, yaitu waktu sebelum adanya bintang dan galaksi. Menurut banyak pendapat para kosmolog, mereka mengatakan bahwa alam semesta ini diawali sebagai titik yang sangat kecil. Kemudian, titik itu mulai mengembang seperti balon.
Peristiwa ini dikenal sebagai Big Bang. Saat alam semesta ini mengembang, cahaya yang bergerak ke arah kita dari sumber yang jauh mengalami proses yang disebut pergeseran Doppler. Hal ini yang merentangkan cahaya ke panjang gelombang yang lebih panjang. Mengingat pergeserannya yang cukup besar, maka cahaya tidak lagi terlihat oleh mata manusia.
Jika melihat cukup dalam, kita dapat melihat jauh ke masa lalu sehingga mendekati Big Bang. “Anda baru saja kehabisan bintang,” kata Kinney. "Dan Anda kehabisan bintang, dalam skema besar, relatif cepat." sambungnya.
Baca Juga: Empat Teori Aneh Stephen Hawking, Tetapi Hari Ini Terbukti Benar
Ketika kita melihat ke langit berbintang, kegelapanlah yang kita lihat. Atau dengan kata lain, inilah kegelapan yang tersisa dari era awal itu. Ahli kosmologi menyebut era awal ini sebagai Zaman Kegelapan Kosmik.
“Tidak ada cukup cahaya untuk mengisi semua celah alam semesta,” kata Mack. Hal ini cukup memberitahu kepada kita bahwa ukuran alam semesta yang kita lihat tidak dapat diterangi oleh bintang-bintang karena keterbatasannya.
Jadi mengapa langit malam terlihat gelap? Jawabannya ada pada proses mengembangnya alam semesta, keterbatasan cahaya bintang, dan evolusi dari alam semesta itu sendiri. Yang harus kita lakukan adalah pergi plesiran sembari melihat ruang di antara bintang-bintang.
Baca Juga: Setiap Benda Terdiri Atas Atom. Berapa Atom yang Ada di Alam Semesta?
Source | : | popsci.com,astronomy.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR