Anda suka makan tuna? Kabar buruk. Sejumlah pakar perikanan mengumumkan, persediaan ikan tuna di perairan Asia-Pasifik telah menyusut drastis. Mereka menyebutkan, kawasan ini harus mengurangi penangkapan dan konsumsi spesies ikan bermata besar tersebut sebanyak 30 persen.
Para pakar yang bergabung dalam konferensi Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) menyatakan, tindakan harus segera diambil. Tujuannya untuk melestarikan tuna dan juga biota laut lainnya yang secara tidak sengaja tertangkap bersama tuna-tuna tersebut.
Menurut para pakar, sejumlah spesies tuna sudah terlalu tereksploitasi, sedangkan spesies tuna lainnya sudah mendekati batas. Di luar itu, para penangkap tuna juga seringkali menangkap hiu, pari, dan ikan-ikan lain dalam jaringnya dan mengakibatkan penurunan jumlah populasi ikan-ikan tersebut.
Menurut Asis Perez, Head of the Philippine Bureau of Fisheries, kawasan yang dipantau WCPFC memasok lebih dari 50 persen dari seluruh tangkapan tuna di dunia. “Komisi yang terdiri dari 30 negara dari berbagai kawasan mulai dari Amerika Serikat, China, Australia, sampai ke negara-negara kecil di Pasifik, punya tugas penting dalam melindungi tuna,” ucapnya.
“Berhubung tuna merupakan spesies yang selalu bermigrasi dari satu kawasan ke kawasan lain, kerja sama dalam menjaga kesinambungan populasi tuna sangatlah penting,” ucapnya.
Glenn Hurry, Executive Director WCPFC menyebutkan, bigeye tuna (Thunnus obesus) merupakan spesies tuna yang paling banyak ditangkap dan sudah mencapai titik kritis dan tindakan harus diambil untuk membatasi penangkapan spesies tuna ini. “Inilah yang kami khawatirkan. Penangkapan terlalu banyak. Kita harus cari cara untuk mengurangi itu,” ucapnya.
“Kawasan ini memproduksi sekitar 150 ribu ton bigeye tuna per tahun, dan angka ini terlalu tinggi,” kata Hurry. “Kita harus mengurangi jumlah tangkapan itu sebesar 30 persen,” ucapnya.
Meski para pakar menyoroti penangkapan bigeye tuna, spesies tuna lain juga tetap tidak boleh diabaikan. “Penangkapan tuna lain seperti skipjack, yellowfin, dan Pacific albacore tidak boleh meningkat,” ucap Hurry. Tahun lalu, skipjack tuna ditangkap sebanyak 1,4 juta ton, sementara tahun 2010 lalu, yellowfin tuna diambil sebanyak 550 ribu ton dari perairan Asia-Pasifik. Padahal, idealnya hanya 450 ribu ton per tahun,” ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR