Peneliti yang terlibat dalam pengamatan asteroid 2012 DA14, memprediksi akan terjadi gempa di benda langit itu. Ini terjadi karena asteroid 2012 DA14 berjarak terlalu dekat dengan ladang gravitasi Bumi.
Asteroid 2012 DA14 diprediksi mendekati Bumi pada Jumat (15/2) atau Sabtu (16/2) dini hari WIB. Meski dianggap sebagai objek terbesar yang pernah mendekati planet kita, pengamatan tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang.
"Kita akan melihat secara dekat bukti adanya aktivitas seismik pada asteroid 2012 DA14 saat ia melintas," ujar Richard Binzel, profesor ilmu planet di Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS, Kamis (14/2).
Ditambahkan Binzel, ini adalah kasus pertama sebuah objek mendekati Bumi dan mengalami gempa. "Dan kita cukup mendapat informasi untuk kemudian merencanakan observasi."
Saat asteroid menjelajah luar angkasa, mereka secara perlahan berubah menjadi merah gelap. Fenomena ini, ujar Binzel, disebut sebagai ruang pelapukan yang disebabkan oleh lamanya paparan sinar kosmik dan radiasi Matahari.
Meski demikian, selama beberapa dekade, manusia hanya menyaksikan asteroid kecil dan terlihat dalam warna cerah. "Mereka tidak mengalami pelapukan," tambah Binzel.
Dibandingkan dengan gempa di Bumi, gempa di asteroid terlihat kecil. Gempa baru bisa terlihat jika ada astronaut yang terbang melayang di dekat asteroid. Dengan demikian baru nampak adanya getaran atau terjadinya "longsor kecil".
Asteroid 2012 DA14 merupakan objek besar yang paling mendekati Bumi, lebih dekat dari pada satelit komunikasi buatan manusia yang berada di orbit geosynchronous. Diperkirakan, asteroid sebesar 45 meter dengan massa 130 ribu metrik ton ini hanya akan berselisih 27.600-an kilometer dari Bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR