Menjadi kreatif dan mendekatkan diri kepada alam dapat kita lakukan di mana saja. Siapa sangka, pekarangan kita yang tak seberapa luas pun dapat kita manfaatkan sebagai langkah awal dalam penjelajahan. Komunitas Plant and Play dan National Geographic Indonesia telah membuktikannya: bermain, belajar, dan berkarya dari teras rumah kita.
Kegiatan menanam bibit tanaman sayur telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan pecinta kegiatan alam ini akan mencapai puncak acara: pemberitahuan siapa sahabat terpilih yang akan melakukan geowisata bersama Komunitas Plant and Play dan National Geographic Indonesia. Tentunya, pemilihan sahabat itu didasarkan pada kisah dan kegiatan menanam bibit yang sudah dibagikan melalui http://plantandplay.untukalam.com/
Komunitas ini akan mengunjungi Desa Wonogiri di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 28 – 31 Maret mendatang. Di sana, sahabat komunitas akan mengamati, mempelajari, dan berinteraksi dengan warga desa yang telah mewujudkan kemandirian di bidang pangan.
Penduduk telah memanfaatkan pekarangan setiap rumah untuk ditanami tanaman pangan, mulai dari sayur-mayur hingga obat-obatan. Media tanamnya pun memanfaatkan aneka rupa, seperti polibag, sabut kelapa, dan bambu.
Warga yang telah memulai kegiatan tanam dengan menata rapi setiap tanaman mereka di pekarangan ini sejak beberapa tahun lalu. Pada mulanya kegiatan itu dipelopori oleh 25 ibu rumah tangga Dusun Salakan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Melati.
Lantaran, upaya mereka mulai terasa memberikan dampak positif bagi setiap warga, kegiatan pun meluas hingga seluruh Desa Wonogiri.
Penduduk pun dapat memanfaatkan sayuran yang ditanam untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, mereka dapat menambah penghasilan, sebab tak sedikit pedagang sayur yang kulakan sayur.
Kelompok Melati tercatat sebagai salah satu binaan dari Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang. Mereka bergandengan tangan untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam hal mewujudkan lingkungan pekarangan sebagai sumber ilmu, sumber gizi, sumber pendapatan, dan tempat tinggal yang nyaman bagi keluarga.
Saat ini, kita dapat menangkap semangat warga dalam upaya mencintai dan berterima kasih kepada alam. Tentunya, hal ini selaras dengan apa yang ingin ditularkan oleh kegiatan Plant and Play: tanam, bermain, dan berterima kasih kepada alam.
Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia mengingatkan bahwa penjelajahan alam dapat kita mulai dari pekarangan rumah kita. Dari situlah kita akan menyaksikan bagaimana dunia membentangkan beragam ilmu pengetahuan, yang menarik dijelajahi. Pada akhirnya, kita dapat memaknai alam dan hidup secara lebih mendalam.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR