Rangkaian peringatan satu abad kelahiran pelukis S. Sudjojono (1913-1986) dirayakan sepanjang tahun ini. Puncaknya adalah pameran utama yang digelar pada 12 Desember mendatang selama satu bulan.
Salah satu mahakarya sang seniman, yaitu lukisan berjudul "Pertempuran antara Sultan Agung dan JP Coen", didiskusikan di Museum Sejarah Jakarta, Selasa (9/4).
Menggambarkan beberapa adegan dari peristiwa bersejarah yang terjadi ketika Sultan Agung, raja Mataram, menyerang pasukan JP Coen, Gubernur Jenderal VOC di Batavia; lukisan ini merupakan pesanan dari Ali Sadikin—Gubernur DKI Jakarta masa itu—sewaktu Museum Sejarah Jakarta masih awal diresmikan di tahun 1974.
Maya Sudjojono, putri S. Sudjojono sekaligus wakil dari Sudjojono Center, mengutarakan, mereka mengadakan sejumlah pameran untuk tujuan mengenalkan pelukis Sudjojono pada khalayak secara lebih luas. "Seabad S Sudjojono" telah diagendakan untuk pameran di Museum Topeng dan Wayang, Ubud, Bali pada 4 - 15 Oktober, dan di Nanyang Technological University, Singapura pada bulan Desember.
Selain hasil karya lukisnya, akan ditampilkan pula sketsa, foto-foto dokumentasi pribadi, tulisan, puisi, serta rekaman suara dan video seputar Sudjojono.
Menurut kurator "Seabad S Sudjojono", Santy Saptari, pameran ini diadakan setahun penuh karena juga merupakan penghormatan atas peran dan kontribusi Sudjojono yang pengaruh dan relevansi terhadap perkembangan dunia seni rupa Indonesia saat ini.
"Sudjojono tokoh penting seni rupa Indonesia. Pameran Seabad Sudjojono ini ingin memberikan gambaran utuh tentang sosok Sudjojono serta karya-karyanya," ungkap Santy.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR