Tiga tahun setelah tumpahan minyak Deepwater Horizon terjadi di kawasan Teluk Meksiko, sejumlah masalah masih terus bermunculan dan dampaknya dialami oleh beberapa spesies ikan di kawasan tersebut, khususnya Gulf killifish (Fundulus grandis).
Menurut para peneliti asal University of California, Davis (UC Davis), penyakit yang diderita antara lain adalah kelainan jantung, penetasan yang tertunda, atau malah menurunkan tingkat keberhasilan penetasan.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science and Technology ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi untuk melacak dampak tumpahan minyak Deepwater Horizon terhadap populasi ikan Gulf killifish, khususnya di sekitar perairan Louisiana yang mengalami tumpahan minyak terparah.
Namun meski studi difokuskan pada Gulf Killifish, spesies ikan lain, seperti redfish, speckled trout, flounder, blue crabs, serta udang dan tiram di kawasan itu juga diperkirakan terkena imbas dan mengalami efek serupa.
“Efek ini merupakan karakteristik akibat keracunan minyak mentah,” kata Andrew Whitehead, peneliti dari UC Davis. “Sangatlah penting bagi kita untuk mengamati hal ini, khususnya dalam kasus tumpahan minyak Deepwater Horizon karena hasilnya menunjukkan bahwa terlalu dini menyatakan efek akibat tumpahan minyak itu sudah diketahui dan tidak signifikan,” ucapnya.
Alasannya, kata Whitehead, efek pada reproduksi dan tumbuh kembang – atau efek yang bisa mempengaruhi populasi – butuh waktu untuk terlihat.
Killifish merupakan spesies ikan yang jumlahnya sangat banyak di kawasan Teluk Meksiko. Meski tidak ditangkap secara komersial, spesies ini merupakan ikan pakan yang sangat penting dan menjadi bagian dari komunitas ekologi. Berhubung sifat mereka yang tidak bermigrasi, pengukuran tingkat kesehatan mereka bisa jadi indikator terhadap lingkungan lokal mereka dan membuat mereka menjadi subjek penelitian yang ideal.
Dalam studinya, peneliti mengumpulkan Gulf killifish dari sebuah kawasan berlumuran minyak di Isle Grande Terre dan memantau mereka untuk mengukur tingkat eksposur mereka terhadap minyak mentah. Peneliti juga menganalisa embrio killifish di lab dengan menggunakan sedimen yang dikumpulkan dari situs-situs berminyak di Isle Grande Terre, di dalam kawasan Barataria Bay, Louisiana, Amerika Serikat.
Whitehead menyebutkan, temuan ini bisa digunakan untuk memprediksi dampak jangka panjang bagi populasi killifish. Akan tetapi, berhubung tumpahan minyak Deepwater Horizon terdiri dari tetesan-tetesan kecil, bukan lapisan yang menyelimuti perairan, artinya sejumlah killifish bisa jadi terkena dampak besar dan sejumlah lainnya tidak mengalami eksposur parah.
Artinya, Whitehead menyebutkan, ada harapan bahwa sejumlah killifish yang lebih sehat, yang tidak terkena paparan minyak mentah terlalu parah, bisa menjadi penyangga bagi populasi Gulf killifish secara keseluruhan.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR