Nama Alfred Rosenberg, kaki tangan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, kembali terdengar. Tersebab, buku hariannya yang baru ditemukan pada tahun 2010, akan segera dikupas.
Menurut pihak Pemerintah Amerika Serikat dan Museum Holocaust di AS, penaksiran isi buku harian ini akan membuka tabir rantai tertinggi kepemimpinan Nazi. Detil mengenai buku harian ini diungkap dalam jumpa pers, Kamis (13/6) di Wilmington, Delaware, AS.
Diary ini sendiri tadinya sempat hilang pascahukuman mati Rosenberg pada tahun 1946. Lalu, siapa sebenarnya pria bernama lengkap Alfred Ernst Rosenberg ini?
Rosenberg memandang dirinya sendiri sebagai intelektual dan setingkat dengan para petinggi Nazi macam Hitler, Rudolf Hess, dan Hermann Goering. Namun, prestasi terbaik Rosenberg sebenarnya adalah menulis buku The Myth of the Twentieth Century yang menjadi "kitab suci" pergerakan Nazi.
Terjemahan buku ini laris manis terjual ke penjuru Eropa dan menumbuhkan antisemit. Bahasa penulisannya dibesar-besarkan dan rumit, penuh dengan pseudo-scientific (sains mengada-ada), dan prinsip semi-mistik. Teksnya berisi kebencian pada kaum Yahudi, bangsa Rusia, Polandia, Ceko, dan bangsa manapun yang dianggapnya "di bawah manusia".
Menurut salah satu menteri di kabinet saat itu, Albert Speer, Hitler menganggap buku itu sebagai "sesuatu yang tidak bisa dimengerti siapa pun". Ironisnya, Rosenberg sendiri dianggap sebagai orang asing oleh sesama Jerman. Ia lahir di Estonia, menuntut ilmu di Moskow dan bangga atas gelar diplomanya dalam bidang arsitektur.
Ini membuat musuh-musuhnya di Nazi menyebarkan rumor bahwa Rosenberg bukanlah orang Jerman asli.
Meski demikian, Rosenberg pernah dipercaya Hitler untuk memegang tampuk kekuasaan Nazi ketika ia dipenjara saat gagal mengkudeta Jerman pada 1923.
Namun, Hitler mengkritiknya sebagai pemimpin malas dan tidak cocok memimpin. Tapi, sekali lagi, Hitler tetap mempercayainya sebagai pendidik spiritual dan filosofi Nazi pada 1934. Ia memunculkan ide ekspansi ke Timur, perang tanpa ampun pada warga Slavia, dan gagasan "lebensraum" (tinggal di luar angkasa).
Tahun 1946, pengadilan internasional di Nuremberg, Jerman, memutuskan bahwa Rosenberg bersalah dalam kejahatan kemanusiaan. Ia dianggap sebagai pembentuk ideologi Nazi dan mendapat hukuman gantung.
Menurut salah satu jurnalis AS yang hadir saat eksekusinya, Rosenberg merupakan satu-satunya petinggi Nazi yang menolak mengucapkan pernyataan terakhir.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR