Dengan rata-rata harapan hidup 78 tahun untuk pria dan 86 tahun untuk wanita, Orang Okinawa termasuk di antara kaum yang hidup paling lama di dunia. Lebih penting lagi, orang-orang tua yang tinggal di kepulauan subtropis nan subur ini umumnya menikmati kehidupan bebas dari kelumpuhan.
Menurut Craig Willcox dari Okinawa Centenarian Study, ketimbang orang Amerika, orang Okinawa berisiko menderita penyakit jantung lima kali lebih kecil, penyakit kanker payudara dan prostat empat kali lebih kecil, dan penyakit kejiwaan tiga kali lebih kecil.
Apa kunci sukses mereka? “Ikigai pasti membantu,” kata Willcox. Ikigai kira-kira diartikan sebagai “sesuatu yang membuat kehidupan seseorang berharga". Orang Okinawa yang lanjut usia, ujarnya, mempunyai tujuan hidup yang kuat sehingga dapat menjadi penahan terhadap stres dan penyakit seperti hipertensi.
Kebanyakan mereka juga memiliki gaya orang Okinawa moai, jejaring dukungan timbal-balik yang menyediakan bantuan keuangan, emosional, dan sosial seumur hidup. Diet rendah lemak mungkin juga menjadi faktor lain.
“Setumpuk sayur-mayur hasil kebun setempat dalam satu piring, tahu, sup miso, serta sedikit ikan dan daging mengandung kalori lebih sedikit ketimbang satu hamburger kecil,” kata Makoto Suzuki dari Okinawa Centenarian Study.
“Dan menu itu punya lebih banyak nutrien yang sehat.” Selain itu, kebanyakan orang Okinawa yang dibesarkan sebelum Perang Dunia II tak pernah mengembangkan kebiasaan makan banyak. Mereka tetap menerapkan ajaran Khong Hu Cu yang menyatakan “hara hachi bu – makanlah sampai perut Anda 80 persen penuh".
Mereka menanam sendiri sebagian besar makanan mereka. Setelah sekilas mengamati kebun-kebun yang dipelihara oleh orang-orang Okinawa berumur 100 tahun atau lebih, Greg Plotnikoff, peneliti obat tradisional dari Universitas Minnesota, menyebut kebun-kebun itu sebagai “sumber obat preventif".
Herbal, rempah-rempah, buah-buahan, dan sayur-mayur, seperti bit Cina, bawang putih, bawang muda, kubis, kunyit, dan tomat, tuturnya, “mengandung ramuan yang mungkin mencegah berbagai kanker sebelum mereka muncul.”
Salah satu bukti usia panjang didapat dari makanan sehat terlihat dalam wujud Jiroemon Kimura, mantan tukang pos yang wafat Rabu pekan lalu (12/6) di usia 116 tahun. Semasa hidupnya, Kimura yang meninggal dunia di Kyotango, barat Jepang, mengonsumsi pangan bergizi dan bekerja di ladang hingga usia 90 tahun.
Pria ini merupakan orang ketiga di dunia yang diverifikasi mencapai usia 115 tahun dan tercatat sebagai pria tertua di dunia. Kimura wafat meninggalkan tujuh anak, 14 cucu, 25 cicit, dan 14 canggah.
(Rahasia umur panjang ini pernah dimuat dalam National Geographic Indonesia edisi November 2005, ditambah dengan up-date berita terbaru).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR