Lumba-lumba air tawar merah jambu bolivia merupakan satu-satunya ordo Cetacea yang hidup di perairan daratan—jenis yang berwarna-warni namun tanpa perlindungan, yang secara lokal dikenal dengan bufeo.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika musim semi 2010 lalu para ilmuwan dan ahli lingkungan berusaha keras menyelamatkan mamalia-mamalia yang terjebak di Sungai Pailas, Bolivia, anak sungai Sungai Grande. Sungai ini panjangnya hampir mencapai satu kilometer dengan dalam satu setengah meter, tapi dalam kondisi surut akibat kekeringan.
Pada bulan Agustus 2010, aksi penyelamatan pun dilakukan. Para pekerja yang dipimpin oleh Enzo Aliaga-Rossel dan ahli zoologi lain menghabiskan waktu dua belas hari menghela lumba-lumba tersebut ke dalam perahu dengan jala dan menyelubunginya dengan kain basah.
Kemudian mereka diletakkan di dalam tangki pada sebuah truk yang dilapisi matras dan dipindahkan selama tiga jam, lewat jalur darat maupun air, ke situs pelepasan di Sungai Grande.
Dalam National Geographic Indonesia edisi Maret 2011, disebutkan bahwa semua lumba-lumba ini berhasil diselamatkan, kata Aliaga-Rossel. Seraya menambahkan bahwa kesadaran manusia yang lebih besar merupakan kunci bagi kelangsungan hidup bufeo merah jambu tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR