Bintang Jurassic
Saat itulah rekan penulis studi Ben Thuy, seorang ahli paleontologi di Museum Sejarah Alam Nasional Luksemburg, menyadari bahwa dia telah melihat pola moncong babi yang aneh di lengan bintang yang rapuh sebelumnya. Pada awalnya, dia tidak tahu mengapa mereka tampak akrab, kata O'Hara, tetapi kemudian dia melihat foto fosil yang sangat mirip yang ditemukan di Prancis utara yang dia pasang di poster ilmiah bertahun-tahun sebelumnya.
Kesamaan anatomi mengungkapkan bahwa bintang rapuh memiliki kerabat yang mencapai 180 juta tahun lalu, ketika superbenua Pangea pecah dan membuka lautan baru. Para peneliti menciptakan keluarga baru, yang mereka juluki Ophiojuridae, agar sesuai dengan spesies baru ini.
Nama berasal dari "Ophio," kata Yunani kuno untuk "ular," dan dari Pegunungan Jura di Eropa, di mana geologi Jurassic pertama kali didefinisikan.
Mereka menamai spesies yang masih hidup itu Ophiogura exbodi. Nama “exbodi" mengacu pada akronim untuk ekspedisi ilmiah yang menemukan bintang rapuh.
Baca Juga: Bayi-Bayi Bintang Laut Ternyata Kanibal, Suka Memakan Satu Sama Lain
Bintang rapuh ini kemungkinan makan dengan merentangkan tangannya ke dalam air untuk menangkap plankton seperti udang kecil. Lapisan lendir yang menutupi lengan, memungkinkannya menempel pada mangsa.
“Proyeksi runcing tambahan pada lengan bertindak seperti kait daging untuk menjerat plankton yang lewat. Deretan gigi tajam digunakan untuk mencabik-cabik mangsa” tutur O'Hara.
Penelitian itu muncul 16 Juni di jurnal Proceedings of the Royal Society B. Kaledonia Baru masih disurvei. Peneulis tersebut berharap bahwa ini bukan fosil hidup era dinosaurus terakhir yang ditemukan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Spesies Ikan yang Amat Hitam Ditemukan, Bisa Serap 99,9 Persen Cahaya
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR