Nationalgeographic.co.id—Pada bulan Maret 2021, Skuadron Kontrol Antariksa ke-18 (18SPCS) Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) melaporkan hancurnya satelit militer Tiongkok Yunhai 1-02. Tidak jelas saat itu, apakah satelit Tiongkok yang baru diluncurkan pada September 2019 itu mengalami kegagalan dalam sistemnya, atau karena bertabrakan dengan sesuatu di orbitnya.
Setelah hampir 6 bulan menjadi misteri, akhirnya penyebab hancurnya satelit militer Tiongkok tersebut terungkap. Berdasarkan beberapa pengamatan oleh ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell, ternyata Yunhai 1-02 bertabrakan dengan pecahan roket Zenit-2 milik Rusia.
Pada Sabtu 14 Agustus 2021, melihat pembaruan di katalog Space-Track.org yang disediakan oleh 18SPCS untuk pengguna terdaftar. Di dalam pembaruan tersebut, termasuk salah satunya catatan untuk objek 48078, 1996-051Q: 'Bertabrakan dengan satelit.' Dan itu merupakan entri ulasan baru, ia mengaku belum pernah melihat entri seperti itu untuk satelit lainnya sebelumnya.
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR