"Anakku, di mana kamu?" tulis spanduk dengan gambar anak laki-laki berjaket oranye. "Ayah mencarimu untuk pulang."
Selama bertahun-tahun, Guo menggunakan 10 sepeda motor, melakukan perjalanan dari Hainan di selatan hingga ke Henan di utara, mencari informasi sekecil apapun. Ia memiliki begitu banyak insiden lalu lintas dan nyaris celaka. Tapi ia selalu bangkit kembali.
"Jika saya di rumah, perdagangan manusia tidak akan mengembalikannya kepada saya," katanya dalam wawancara tahun 2015 dengan televisi pemerintah.
Pada 2021, Guo mendirikan sebuah organisasi untuk membantu para orang tua lain menemukan anak mereka yang hilang. Dikatakan bahwa ia telah membantu lusinan keluarga lain untuk menemukan orang yang dicintai, meskipun pencariannya sendiri tidak berhasil.
Pada Juni lalu, petugas penegak hukum di Shandong menerima pemberitahuan tentang kemungkinan kecocokan putra Guo. Tidak jelas bagaimana para pejabat mengidentifikasikannya, meskipun mereka telah menggunakan metode perbandingan dan pencarian terbaru. Pemeriksaan darah lebih lanjut mengonfirmasi bahwa pria berusia 26 tahun, yang menurut beberapa laporan berita lokal bekerja sebagai guru, adalah putra Guo.
Baca Juga: Monkeydactyl dari Tiongkok, Dinosaurus Terbang Bisa Panjat Pohon
Kemudian, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang wanita bermarga Thang dan seorang pria bermarga Hu. Menurut laporan berita pemerintah, Tang menyambar bocah itu dan menyerahkannya kepada Hu, kemudian menjualnya.
Menjelang reuni, Guo dan istrinya kebingungan dan membeli lebih dari 1.000 pon permen untuk dibagikan kepada tetangga untuk merayakannya. Selain itu, Guo juga membersihkan rumahnya, membuang barang lama untuk memperingati awal yang baru.
Pada sebuah wawancara menjelang reuni dengan Chen Luyu, pembaca acara talk-show, istri Guo menangis berkali-kali dan bertanya-tanya, apakah putra mereka akan menyalahkannya karena tidak cukup memperhatikannya.
Laporan media pemerintah mengatakan bahwa anaknya akan tetap tinggal bersama pasangan yang membesarkannya dan memperlakukan mereka dengan baik. Tapi ia juga bilang akan sering mengunjungi orang tua kandungnya.
Baca Juga: Fosil Tengkorak Homo Longi di Harbin, Tiongkok Berusia 146.000 Tahun
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR