Ini serupa sugesti. Tapi memang demikianlah kenyataannya. Sekelompok peneliti dari Harvard School of Public Health menemukan fakta, peminum kopi dua hingga empat cangkir kopi perhari, memiliki risiko 50% lebih rendah untuk melakukan bunuh diri. Hasil riset ini sendiri juga dipublikasikan di jurnal Wordl Journal of Biological Psychiatry.
Dalam jurnal tersebut, para peneliti menyebutkan bahwa kafein bisa berfungsi sebagai antidepresan meski dalam kadar yang ringan. Antidepresan ini mampu merangsang hormon dan sinyal-sinyal lain yang ada di otak terkait suasana hati.
Penelitian ini sendiri melibatkan 208.424 orang. Antara 70 dan 80% dari responden ini mengaku sebagai peminum kopi yang fanatik. Untuk mendapatkan data yang akurat, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, terhitung masa pengambilan sampel berawal dari tahun 1988 dan diakhiri tahun 2008. Kira-kira dua dasawarsa.
Sejatinya, temuin ini tidak terlalu mengejutkan bagi para pecinta kopi. Sebelumnya juga sudah ada penelitian serupa yang sasarannya seratus persen perempuan. Dalam studi yang dilakukan pada 2011 itu, ditemukan perempuan peminum kopi memiliki 15 persen penurunan resiko depresi dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Michael Lucas si pemimpin penelitian, seperti dilansir The Huffington Post, menekankan bahwa kafein yang ada di dalam kopi adalah aktor utamanya. Ia mampu menghubungkan para peminumnya dengan usaha untuk lepas dari depresi serta bunuh diri. Kafein sebenarnya bisa ditemukan di beberapa minuman, seperti teh dan soda, tapi kopilah yang paling banyak.
Dalam satu cangkir kopi, kita bisa mendapat kafein sebesar 140 mg. Kafein dengan ukuran seperti itu, dianggap mampu memenuhi hampir 80% dari kebutuhan kita akan kafein. Jauh dari teh yang hanya menyediakan 47 mg dalam satu cangkirnya.
Temuan ini tentu saja semakin menegaskan persepsi bahwa kopi dengan takaran yang tepat mempunyai manfaat untuk kesehatan. Mari ngopi!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR