Peristiwa gerhana planet alien atau transit planet ekstrasolar di muka bintang induknya berhasil diabadikan dengan sinar X. Ini adalah yang pertama kali dilakukan sejak astronom menemukan planet ekstrasolar pertama lebih dari 20 tahun yang lalu.
Posisi planet dan bintang induknya, HD 189733, ini menguntungkan astronom karena memungkinkan Chandra X-ray Observatory milik NASA dan XMM Newton Observatory milik European Space Agency untuk melakukan observasi lebih mendalam kedipan cahaya bintang berbasis sinar X.
"Ribuan kandidat planet yang singgah biasanya hanya mampu dideteksi berdasar sinar optik," kata Katja Poppenhaeger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) in Cambridge, Mass, yang sekaligus memimpin studi ini.
"Kemampuan untuk mendeteksi dengan sinar X ini penting karena mengungkap informasi baru tentang planet ekstrasolar," ujar Poppenhaeger dalam keterangan pers di situs web NASA, Senin (29/7/2013) lalu.
Studi yang telah dipublikasikan pada bulan Agustus dalam edisi kesepuluh The Astrophysical Journal ini menggunakan Chandra untuk mengobservasi enam data transit serta menggunakan XMM Newton untuk mengobservasi satu data transit.
HD 189733b ternasuk Jupiter panas, ukurannya sebanding dengan Jupiter namun berjarak lebih dekat dengan bintangnya. Jarak HD 189733b dengan bintang induknya 30 kali lebih dekat dari jarak Bumi ke Matahari. HD 189733b cuma butuh waktu 2,2 hari untuk mengelilingi bintangnya.
HD 189733b merupakan Jupiter panas terdekat dari bumi. maka planet ini kerap menjadi target riset. Astronom telah melakukan pengamatan berbasis cahaya tampak degan wahana Kepler. Penelitian dengan teleskop Hubble juga telah mengungkap warna biru planet ini.
Studi menggunakan Chandra dan XMM Newton kali ini mengungkap rahasia atmosfer planet ini. Wahana antariksa melihat cahaya sinar X meredup selama masa transit. Penurunan intensitas cahaya ini tiga kali lebih banyak dari cahaya optik.
"Data menunjukkan adanya lapisan tambahan atmosfer planet yang tembus pandang pada observasi cahaya tampak namun buram pada sinar X. Bagaimanapun, kita masih memerlukan data untuk mengkonfirmasinya," ujar Jurgen Schmitt, penulis pendamping dari Hamburger Sternwarte di Hamburg, Jerman.
Astronom juga berhasil mengungkap interkasi antar planet dan bintangnya. Sejak satu dekade lalu, para astronom telah mengetahui bahwa ultraviolet dan radiasi sinar X bintang HD 189733 menguapkan atmosfer HD 189733b.
Dalam penelitian ini, astronom mengungkap bahwa ada 100 juta hingga 600 juta kilogram massa atmosfer yang diuapkan tiap detiknya. Atmosfer HD 189733b tampaknya akan semakin kurus 25-65 persen lebih cepat daripada yang terjadi saat ini jika ukuran atmosfernya semakin mengecil.
Dengan observasi Chandra X-Ray, astronom mengetahui bahwa HD 189733 juga punya bintang pasangan. Namun, HD 189733 tampaknya berusia 3-3,5 miliar tahun lebih muda dari pasangannya sehingga membuatnya menghasilkan sinar X 30 kali lebih besar.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR