Spektrometer neutron GRaND mendeteksi peningkatan konsentrasi hidrogen di meter terluar permukaan Occator, kawah kompleks muda berdiameter 56 mil atau sekitar 90 km yang terletak di 19,82 °U di mana es di dekat permukaan diluar perkiraan. Para peneliti mendeteksi kelebihan hidrogen berupa air es.
Hasilnya, dikonfirmasi bahwa kerak luar Ceres kaya es dan es air dapat bertahan dalam tumbukan ejecta pada permukaan es yang tidak berudara. “Kami pikir es telah bertahan di bawah permukaan yang dangkal selama kira-kira 20 juta tahun setelah pembentukan Occator,” katanya.
Baca Juga: Para Astronom Menemukan Planet Raksasa Berusia 7,4 Miliar Tahun
Temuan tersebut memperkuat konsensus yang muncul bahwa Ceres adalah objek yang berbeda, di mana es terpisah dari batuannya untuk membentuk kulit terluar es dan lautan sub kerak di planet Ceres.
Benda langit yang lebih kecil dan kaya air, termasuk meteorit chondrite berkarbon, mungkin tidak akan mengalami diferensiasi. Jadi mungkin, menurut peneliti, temuan tersebut berimplikasi pada evoluasi objek badan es, kecil dan besar.
"Lebih luas lagi, sebagai dunia lautan, Ceres (mungkin) bisa dihuni dan oleh karena itu menjadi target yang menarik untuk misi masa depan,” pungkasnya.
Source | : | Sci News,Geophysical Research Letters |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR