Hudson Stuck, satu di antara empat orang yang berhasil mencapai puncak tertinggi di Amerika Utara, Denali, pada 7 Juni 1913 berkata: "Siapa pun yang berpikir bahwa mendaki Denali adalah piknik, keliru."
Pada bulan Juni 2013 ini, menandai tepat 100 tahun pendakian bersejarah tersebut, sebuah tim yang terdiri atas 14 orang —pendaki, pemain ski—berangkat mendaki puncak yang sama.
Penulis dan fotografer Max Lowe, salah seorang National Geographic Young Explorers, ikut serta dalam tim itu. "Saya cukup beruntung untuk dapat terjun langsung ke Denali," tulisnya. "Menggapai pegunungan-pegunungan nan jauh dan ganas. Itu mengalir dalam darah saya," tambahnya tegas.
Simak kisah tentang pengalamannya ini. "Merencah sampai ke atas Squirel Hill, sebuah tanjakan curam di kemiringan sisi Denali dengan ketinggian beberapa ribu kaki. Saat meluncur turun, seluncur Anda tersentak dan menarik Anda sampai hampir kehilangan keseimbangan. Dan bahkan di lokasi yang terdiri dari salju dan es, matahari siang membuat Anda merasa terpanggang dalam pakaian Anda!"
Di tengah perjalanan itu pula, Max bertemu Tom Choate, pria 79 tahun yang telah mengisi sejarah pendakian ketika di tahun 1963 dia, bersama Steve Gruhn dan Bruce Kittredge, membuat jalur perlintasan akbar dari utara ke selatan menuju Denali sekaligus memelopori rute baru.
Satu dekade setelah mengukir jejak pertamanya di puncak Denali, Tom kembali untuk menapaki gunung ini lagi, kali ini melalui rute langsung. Secara total hingga saat ini, Tom telah mendaki Denali lima kali. Pada 2013, kali yang terakhir, dia menjadi orang tertua yang mendaki Denali.
Tom muda pernah bergabung dengan Alaska National Guard sebagai seorang tentara infanteri ski dan operator radio. Selama beberapa tahun sementara ditempatkan di pegunungan Alaska untuk mempertahankan dari ancaman invasi Uni Soviet, Tom rupanya jatuh cinta dengan alam liar dan keajaiban di Wilayah Alaska. Bersambung...
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR