Para peneliti menemukan dua spesies ikan listrik baru di sungai Amazon yang ternyata sangat jauh berbeda. Tidak seperti saudaranya, belut listrik, yang bisa menghasilkan denyut listrik hingga 600 volt, ikan listrik yang disebut dengan bluntnose knifefish ini memproduksi listrik dalam kapasitas kecil.
Selain itu, jika belut listrik menggunakan listriknya untuk menangkap mangsa dan mengusir predator, ikan yang baru ditemukan ini menggunakan listrik untuk menjelajah di perairan yang keruh. Ikan ini sendiri tinggal di bawah tanaman mengambang yang mengalir di sepanjang sungai Amazon Brasil yang disebut dengan 'floating meadows'.
Kedua ikan tersebut memproduksi denyut listrik sebesar beberapa ratus milivolt dari sebuah stuktur khusus di ekornya yang disebut dengan organ listrik. Organ ini bisa mendeteksi gangguan yang disebabkan oleh objek di dalam kawasan medan listriknya. Seperti kelelawar dan lumba-lumba yang menggunakan suara dan gema untuk menjelajah, ikan listrik mengguanan sistem 'electrolocation' untuk merasakan dunia di sekelilingnya.
Perbedaan mengejutkan
Salah satu ikan, yakni Brachyhypopomus bennetti, memiliki organ listrik yang besar dan ekor gemuk yang pendek. Yang lain, yaitu Brachyhypopomus walteri, memiliki organ listrik yang lebih umum dan sebuah ekor yang tipis dan panjang. Perbedaan yang paling signifikan di antara keduanya adalah tipe sinyal listrik yang mereka hasilkan.
Menurut John Sullivan, ketua tim peneliti dari Cornell University, New York, Amerika Serikat, sebagian besar ikan listrik, terasuk B. walteri, memproduksi sinyal listrik dengan fasa positif dan negatif, atau arus listrik bolak-balik. Tetapi B. bennetti berbeda. Sinyal elektrik mereka lebih seperti arus langsung yang hanya memiliki satu fasa, bukan dua.
Ekor kedua spesies
Saat mencari alasan dari perbedaan tersebut, tim peneliti mendapati bahwa banyak ikan listrik B. bennetti memiliki cidera yang sama. Sebagian ekor mereka telah digigit oleh predator.
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal ZooKeys, preferensi spesies ini untuk tinggal di habitat floating meadow di sepanjang aliran utama sungai Amazon membuatnya memiliki risiko besar dari pemangsa dan para penggigit ekor. Mereka akan kehilangan sebagian ekornya karena disantap predator.
Kehilangan sebagian ekor merupakan kabar buruk bagi ikan listrik karena bisa mengganggu arus listrik. Tetapi arus listrik yang dihasilkan B. benneti umumnya tidak terpengaruh meski ekor berea telah hilang dimakan oleh predatornya. Artinya, sinyal listrik tak lazim yang dihasilkan oleh B. bennetti kemungkinan telah berevolusi untuk membantunya mengatasi serangan predator pada ekor mereka di habitat mereka tersebut.
Para peneliti menduga bahwa meski masih bersaudara, spesies B. walteri yang tinggal di habitat sama tidak mengembangkan adopsi listrik satu arah, karena kemungkinan mereka memiliki gaya hidup dan perilaku yang berbeda dengan B. bennetti. Meski demikian, topik ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR